She is [ ✅ ]

48

Pagi ini Sana bersiap-siap pergi ke kampus. Mencari pakaiannya yang terbaik. Bermakeup dengan cantik. Dan tak lupa Ia menggelombangkan rambutnya dengan sempurna

Sambil menatap cermin di kamarnya Sana terus bertanya-tanya dengan dirinya

"Langkah gue benar kan? I let her know for sure..."

"Cukup buat alesan makan udon atau mie ayam tiap gue ketemu dia.."

"Gue ini Sana... Minatozaki Sana!Gue harus tau apa yang dia rasain juga.."

"Arghhh... gak... gaak bisa gue hidup stress kaya gini!!"

"Sana adalah tipe manusia yang gak bisa sembunyikan apapun apalagi soal perasaan.."

"Kalo gue pikir-pikir gue ini kan selalu ditembak cowok-cowok ya..."

"Bodo.... bodo.... bodo...."

"No matter what happens I'll let her know..."

"Siapa yang ada dihati aku saat ini dan apa yang aku rasakan saat ini.."

"Aaa..... Can't wait to meet her.." Ucap Sana sambil menyemprotkan parfume beberapa kali pakaiannya

"Eh kok deg-degan sih hehehe padahal ketemu orangnya aja belum..." Jelas Sana sambil tertawa

....

Sana pun bergegas pergi menemui Tzuyu dengan hawa yang cerah dan wajah yanv berseri-seri. Ia melangkahkan kakinya masuk ke lingkungan kampus. Walaupun  hari ini Sana tidak ada jadwal untuk kuliah tapi Ia memaksakan diri melawan rasa malasnya hanya untuk menemui Tzuyu

"Hmm seharusnya kan kelas dia udah selesai sih jam segini.."

"Apa dia lagi di fakultas ya?Yaudah lah aku tunggu di perpus aja.."

Saat Sana memasuki gedung fakultas hukum. Di pintu masuk Sana bersenggolan dengan laki-laki tinggi berpostur badan besar. Sambil menggunakan topi Ia menabrak bahu Sana

"Aw..!!"

"Eh sorry... sorry... gue gak sengaja.." Ucap laki-laki tersebut

"Iya gapapa gue juga meleng.."

Saat Sana menatap keatas wajah pria tersebut cukup tampan. Walaupun Sana sudah memakai heels laki-laki tersebut tetap terlihat tinggi dan gagah

"Oh yaudah gue permisi ya.." Laki-laki tersebut pergi sambil membetulkan posisi topi dikepalanya
.
.
.
"Why....?"

"Tiba-tiba kenapa perasaan gue gak enak gini deh..."