41

1.6K 179 8
                                    

Misana Chapter

-FLASHBACK

Sejak dulu keberadaan Sana selalu tidak diterima dengan baik oleh teman sekelilingnya terutama perempuan. Padahal Sana anak yang cantik,baik dan pintar di usianya. Mungkin karena Ia perempuan sendiri di keluarganya dan selalu dikelilingi kaka laki-lakinya setiap bermain. Membuatnya lebih mudah bergaul dengan laki-laki dibanding perempuan

Meskipun terkadang beberapa menerima kehadirannya jarang sekali mereka berteman dengan tulus. Entah mengapa Sana dapat menilai niat seseorang baik atau buruk hanya dengan menatap mata lawan bicaranya

Semakin dewasa Sana semakin mengerti sifat-sifat orang disekitarnya. Dalam diam Ia selalu memperhatikan tingkah laku orang-orang sekitar. Sejak sekolah dasar Sana mengikuti banyak les di luar sekolah. Mulai dari balet, piano, modeling Ia pelajari semua dengan memanggil guru  les ke rumah

Waktu kosong Sana tak pernah di isi dengan bermain bersama teman sebayanya. Setiap hari Ia harus mengikuti les tersebut. Bukan karena kemauan orang tuanya tapi karena Sana sendiri yang memintanya . Sana pun enjoy selama mengikuti les tersebut. Ia tidak menyukai keramaian

Saat duduk dibangku SMP Sana sering sekali mendapatkan surat,coklat bahkan boneka dari teman maupun seniornya. Tentu saja mereka semua laki-laki. Tidak heran jika Sana sering sekali jadi bahan pembicaraan teman perempuan lainnya

Mereka menganggap Sana gadis gampanga hanya karena sering bergaul dengan laki-laki. Jika diperhatikan Sana tidak memiliki satu teman perempuan pun saat duduk di bangku SMP. Mungkin karena Ia terlalu sering bermain dengan ketiga kaka laki-lakinya. Yang kebetulan satu sekolah dengannya

Les yang Ia ikuti sejak kecil berlangsung hingga ke sekolah menegah atas. Sampai akhirnya kebiasaan untuk menjadi Sana yang Independent terbawa hingga SMA. Kali ini Sana memilih sekolah yang semua siswanya adalah perempuan

Keinginan untuk merasakan memiliki teman perempuan muncul Saat Ia menginjak umur 16 tahun. Sana mulai muak dengan cemoohan orang sekitarnya yang selalu menilainya sebelah mata

Dan melalui sekolah tersebut Ia dapat  bertemu dengan Myoui Mina

Pertama kali memasuki gerbang sekolah Sana hanya bisa tertunduk saat berjalan. Dengan suasana sekolah yang baru wajar saja jika merasa agak canggung. Kelasnya berapa di lantai dua. Sana pun masuk ke kelas 10 MIPA 2

Sesampainya disana Sana terkejut saat melihat kelas isi kelas yang kosong. Tak ada satu murid pun terlihat. Padahal Sana sudah sangat siap mental untuk menjadi pusat perhatiaan sebagai anak baru di kelas

"Eh kayanya gue kepagian deh...?"

Sana pun melihat-lihat sekeliling kelas dan memilih bangku yang berada di dekat jendela. Beberapa menit berlalu semenjak Sana asik melihat pemandangan dari Jendela. Tiba-tiba seseorang perempuan datang

Berambut burgendy, kulitnya putih, terdapat beberapa tahi lalat di wajahnya dan tinggi badannya tidak jauh darj tinggi Sana

"Hmm yang lain belum pada datang?" Tanya perempuan itu

Semenjak saat itu Sana dan Mina dekat dan menjadi teman. Kekhawatiran Sana merasa dikucilkan dengan teman-teman perempuan lainnya pun perlahan menghilang berkat bantuan Mina

Sana dan Mina sering hangout bersama. Mulai dari makan, bermain timezone, fotobox bahkan bolos bersama hanya untuk pergi ke mall. Saat mereka memutuskan untuk pergi ke Mall Taman Anggrek Ia tidak sengaja Sana bertemu dengan Jin

"Hay Sana..! kamu ngapain jam segini di mall.."

"Iya sekolah pulang cepet.."

"Oh.."

She is [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang