37

1.7K 212 7
                                    

Selesai berbincang Sana pun keluar dari kantin kampus menuju lobby kampus. Tanpa diduga Tzuyu sedang berada di depannya sedang sibuk mengamati majalah dinding

Entah apa yang Ia lihat seserius itu. Mata mereka pun akhirnya bertemu. Saling melempar senyum satu sama lain. Sana pun dengan penuh semangat menghampiri Tzuyu. Hingaa tiba-tiba Ia memberhentikan langkahnya

"Sana...!!" Panggil seseorang laki-laki dengan nada lantang

"A-aa Iya.." Sana pun menoleh ke sumber suara

"Bisa bicara sebentar gak?" Pinta laki-laki itu

"Tzu bentar ya.." menggunakan bahasa isyarat memberi sinyal kepada Tzuyu. Tzuyu yang mengerti hanya menjawab dengan senyum dan anggukan

Kurang dari 30 menit mereka berbincang Sana pun menghampiri Tzuyu yang masih berdiri di majalah dinding sambil bermain dengan ponselnya

"Maaf ya Tzu.. aku gak bisa nolak dia.. ada tugas yang susah gitu soalnya.."

"...Jadi emang harus di jelasin bener-bener.."

"Kok minta maaf?Aku paham ko.."

"Aku takut kejadian waktu kita dinner..."

"Hahaha engga akan keulang. Gimana tadi makan siang plusssss kerja kelompoknya..??"

"Yaa kumpul semua sih.. tapi ya gitu enak gak enak namanya segrup.."

"Aku yang ngomong terus... aku yang kasih solusi mereka ngeluh-ngeluh doang. Malah Irene diem aja..." Jelas Sana

"Irene yang cantik itu..??"

"Iya.."

"AAPAA..??? CANTIKAN MANA AKU SAMA DIA..."

"Hahaha jadi gak ke perpus gak?"

"Jawab dulu chou tzuyu..!!!"

"Oh gak jadi yaudah aku pulang..."

"Ih jadi donggg!!"

Seharian ini Sana sibuk membaca berbagai sumber buku, jurnal dan beberapa artikel di internet. Sana terlihat sangat lelah beberapa kali Ia menguap. Dan saat ini Ia tak sengaja tertidur dimeja perpustakaan. Dengan buku yang menutupi wajahnya.

Tzuyu sedari tadi fokus membaca buku saat melirik Sana Ia terkejut buku setebal 400 halaman berada di wajah Sana. Ia pun langsung mengangkat buku tersebut dan menandai halaman terakhir yang Sana baca. Tzuyu hanya bisa memakluminya karena hari ini Sana cukup bekerja keras untuk belajar

"Ini kan tugas kelompok kenapa kamu yang capek sendiri sih Sana...?"

"Kalo di lihat-lihat cowok yang tadi manggil dia posturnya cocok buat jadi pacar kamu San.."

"Dewasa, tinggi dan terpenting sih visualnya dapet. Karena kamu cantik gak sudi aku kamu dapet pacar orang jelek..."

"Tapi mau gimana gak bisa maksa dia buat punya pacar sekarang juga kan?"

"Yang penting saat ini adalah gue selalu ada disamping dia saat dia butuh maupun gak butuh.."

"Terus gimana kalo perasaan gue ke Sana terus tumbuh??Dan gue malah jadi takut kehilangan dia..?"

"Gue harus apa?"

"Huh gue juga gak paham sama perasaan sendiri..?"

"Doain gue ya San biar perasaanya gini aja gak usah lebih gue takut salah langkah.." Sambil mengusap kepala Sana.

Tzuyu pun keluar dari ruang perpustakaan untuk sekedar mencari udara segar. Tidak berselang lama. Sana terbagun. Saat Ia mengetahui Tzuyu tidak ada disampingnya. Sana pun langsung mengecek sekeliling

She is [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang