Sembilan Belas

189 14 0
                                    

"Loh Ras, kamu juga disini?"

Rasti dan Kayla kompak memutar bola mata malas, saat mendengar pertanya David.

"Dari tadi kali!" Sahut Kayla ketus.

Della tersenyum manis. "Ayo gabung sini!" Ajaknya dengan antusias.

"Apaan sih Dell, lagian ini kan acara kita berempat. Ishh!"

Rasti melihat saat bagaimana Rendy menginjak kaki Zico dengan sedikit keras.

"Makasih kak, kita duluan aja. Lagian kita ada janji sama Randy, ya kan Kay?"

"Bener, kita duluan ya semua." Kayla menarik tangan Rasti. Mereka beranjak. Menghampiri pejual bakso membayarnya, dan tak kelihatan lagi setelah keluar dari tenda.

"Mulut mu itu Co, ngeselin sumpah." Protes Della dengan kesal.

"Bodo amat."

David menatap Zico dengan alis sedikit terangkat. "Kamu ada masalah sama Rasti?" Tanyanya penuh selidik.

"Gak."

"Sensi bangets ih!"

"Bodo."

"Bisa jawab lebih panjang gak?"

"Gak!"

"Ngeselin."

"Bodo."

Kayla dan Rasti masih berjalan dengan santai ditrotoar. "Zico kok ngeselin banget sih? Dia gak perlu ngomong gitu juga kita gak bakal gabung sama mereka." Gerutu Kayla yang pengen banget nendang Zico sampai Matahari.

"Udahlah Kay! Percuma jugakan ngeruntikan dia kaya gimana pun tetep aja gitu."

"Tapi dia keterlaluan loh Ras! Kita bahkan gak nyapa duluan, gak minta gabung juga." Rasti mengusap pelan pundak Kayla.

"Nanti kita bales cuekin aja." Rasti berujar dengan semangat.

Kayla menyeringai. "Bener, kita acuhin aja pura-pura gak kenal, gak butuh juga kan kita sebenarnya." Rasti mengangguk dengan antusias.

"Selamat datang hari pembalasan!"







Ditulis : 3 Juni 2019
Saat sendiri.

Publikasi : 25 September 2019

Ketika Kita Bertemu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang