Rasti membuka lokernya dengan tergesa setelah mendapat pesan dari Zico. Ia ingat sekali sekitar pukul. 04.13 tadi membuatnya tak tenang.
Buka loker sekolah. Aku sudah menyuruh penjaga sekolah untuk menyimpannya di sana.
Napas Rasti tercekat, ia meraih dengan cepat kotak berbentuk persegi panjang itu. Menggeser tutupnya. Dan oh God jantungnya serasa berhenti berdekat.
Tiket pertandingan Timnas U-16 yang akan dilangsungan besok malam ia sudah mendapatkannya tanpa perlu repot-repot. Bukan hanya satu tapi dua dan itu VVIP semua.
Tangan Rasti gemetar dibuatnya. Ia ingin sekali berteriak tapi tak bisa saking kagetnya.
Rasti menutup lokernya, menguncinya dengan benar. Berlari menuju kelasnya dengan cepat.
"KAYLA AKU DAPET TIKET PERTANDINGAN TIMNAS." Rasti berteriak didepan kelasnya membuat anak-anak mengernyit.
"Seneng banget God, gak nyangka."
Rasti mengambil dua tiket itu mengangkatnya diudara.
Sahrul menghampirinya. "Gila dapet dua! Bagi satu Ras!" Ujar Sahrul dengan memelas.
"Enak aja. Gak boleh." Sahrul mencebik.
"Astagjim!" Kayla memeluk Rasti mereka meloncat-loncat seperti anak kecil.
"Kita bisa berangkat Ras!" Serunya dengan senang.
Galih menghampiri mereka. "Btw dapet darimana Ras?" Tanyanya dengan penasaran.
"Dari loker."
"Barengan aja berangkatnya aku, Galih, Sahrul, Pak Candra, Gibran, dan Faiz juga mau nonton." Jelas Aziz dengan semangat.
"Boleh, boleh. Ras itu tiket mau buat aku atau bapakmu?" Tanya Kayla saat mengingat jika tiket itu hanya dua bisa jadikan Rasti akan memberikannya pada Bapaknya yang juga penggemar sepak bola.
"Kamulah. Bapak ku kayanya gak mau deh Kay soalnya mie ayamnya sedang rame."
"Pengen iku. Beli tiketnya dimana?" Salsa menghampiri mereka dengan swnyum lebar.
"Ditoko kelontong."
"Emang ada?"
"Beli online aja. Siapa tahu masih ada. Bener mau ikut?" Tanya Sahrul dengan tak yakin yang diangguki Rasti.
"Bener."
"Jam istirahat pertama keleb kom buat beli tiket, pulang sekolah langsung bayar ke bank."
"Btw Ras, kamu siapa yang ngirim tiket kelokermu? Mana VVIP lagi." Celetuk Salsa dengan muka memelasnya, ia juga ingin kali digituin.
"Gak tahu sih, tapi tapi subuh Zico nge-WA nyuruh keloker. Kayanya dia." Rasti mengedikan bahu tak acuh, yang penting tiketnya.
"Mantap." Cetus Sahrul dan Aziz dengan cengirannya.
Ditulis : 8 Juni 2019
Saat aku ingat aku belum pernah nyetadion.
Publikasi : 27 Oktober 2019
Happy anniv ke-2 gabung Wattpad🎉🎊🎉🎊🎊🎊🎊🎊🎊🎉🎉🎉🎉🎉🎉
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Kita Bertemu (Selesai)
Fanfiction"Ras, mau ikut nonton gak?" "Nonton BTS?" "Bukanlah. Siaran ulang pertandingan Barcelona vs Real Madrid semalam." Ketika Sutan Diego Armando Orlando Zico seorang pemain timnas U-16 dipertemukan dalam satu kelas dengan Rasti Aurelia seorang K-Poper...