Tiga Tujuh

171 10 0
                                    

"Zico, isi!" Rasti menyodorkan sebuah buku jurnal kecil kearah Zico yang duduk dikursinya yang sudah diputar menghadapnya.

Zico mengernyitkan alisnya saat melihat itu. "Buat apa?"

"Isilah. Siapa tahu pas kelas XI dipisah. Lagian yang lain udah ngisi juga."

"Bukannya minta biodata itu pas mau perpisahan nanti, ya?" Rasti hanya menatapnya kesal saat Zico membuka halaman sebelumnya.

Di sana memang sudah terisi oleh biodata teman sekelasnya. "Buat apaan yang kaya gini? Emang bisa ngasilin duit ya?"

Rasti menjitak kepala Zico dengan gemas. "Isi aja apa susahnya sih?"

"Iya, iya, ah bacot."

Mata Rasti melotot gila makin hari itu mulut makin sial aja. Kadang Rasti suka mikir Tuhan itu gak adil masa cowok kaya Zico bisa bikin bangga negara padahal masih banyak cowok yang lebih baik. Kaisar keberuntungan memang ada dipihaknya.

"Gak usah ngelihatin bisa." Rasti menarik matanya. "Siapa juga yang lihatin kamu. Gak usah over pede."

Zico hanya melirik Rasti dengan sinis. sebelah tangannya digunakan untuk menghalangi bukunya dari pandangan Rasti. Persis seperti anak SD yang mengisi ulangan tetapi takut dicontek teman sebangkunya.

"Ras, aku lahir tanggal berapa ya?" Zico mengangkat wajahnya yang dari tadi menunduk. Memandang Rasti dengan wajah minta digampar.

"Tanggal 1,2,3,5,...,31?"

"Zico ya Allah nyebelin banget."

"Udah nih." Zico menyerahkan jurnal itu kembali bersama ballpont biru.

Rasti menerimanya dan matanya langsung melotot. Pastas saja Zico tak membiarkan dia melihatnya. Semua hanya diisi dengan dua kata. 'CARI DIGOOGLE.'

"Si Mbah sekarang punya banyak noh biodata Sutan Diego Armando Orlando Zico. Pengen yang lengkap buka aja wikipedia."

Rasti mengerjap. Mengangkat pandangannya. Wajahnya berubah menjadi hitam. "Sombong banget." Ketusnya dengan nada membunuh.

"David aja mau ngisi. Emang susah banget ya?"

"Itukan David bukan aku, Ras."

Rasti menutup jurnalnya. Menyimpan kedalam tasnya. Mengeluarkan baju jersey dengan nomor 9 dan dibawahnya tertulis nama Sutan Zico dan sepidor, melemparnya ke meja.

"Tanda tangan."

"Buat apalagi sih, Ras?"

"Gak usah banyak nanya. Tandatangan aja apa susahnya."

"YA ALLAH ZICO GAK USAH GEDE BANGET JUGA! ITU BAJU PUNYA BANG RURY."

"Oh!" Zico hanya nyengir. Menatap dengan puas hasil karnyanya. Dia membuat tanda tangan miring dari sudut kiri tengah ke kanan atas. Dibawah tandatangannya Zico menulis namanya 'Orlando' dengan kaligrafi.

"Bilangin sama pacar kamu Ras, ini limited edition."

"Limited edition jidatmu!"

Ditulis : 25 Juni 2019
Saat boring.
Publikasi: 5 Desember 2019
Hbd Soobin Oppa💙💙

Ketika Kita Bertemu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang