Tujuh

265 16 0
                                    

Setelah kemarin gak masuk gara-gara insiden Bus, hari ini Rasti kembali masuk sekolah. Wajahnya sudah biasa lagi. Bahkan senyum tak lepas dari bibirnya.

Tidak, tidak!

Rasti tidak gila. Dia hanya sedang bahagia sebab Boygroup favoritenya BTS baru saja comeback dengan lagu baru mereka Mic Drop. Rasti semalam sudah menonton MV nya berkali-kali tapi tetap saja itu tak membuatnya puas, dia akan melanjutkannya lagi nanti sepulang sekolah.

Yang ada dibenaknya saat kakinya masuk ke kelasnya adalah RM Oppa.

Kim Namjoon itu pria idamannya, udah ganteng, senyumnya manis, suaranya bikin meleleh, IQ nya 148, jago bahasa asing, Rasti pengen banget nikahin tuh orang sekarang juga.

Rasti menangkupkan tangannya dimeja menyangga dagunya.

"Pagi-pagi udah sunyam-senyum gak jelas, Bu Ketu sehat?" David menghempaskan tasnya ke kursi saat melontarkan pertanyaan.

Rasti mengangguk dengan antusias. "Alhamdulilah sehat. Sehat banget malah." Jawabnya semangat.

Zico hanya menyimak saja. Dalam hati dia bersyukur setidaknya gadis itu masih selamat setelah keadaan memprihatinkan itu.

"Kemarin ada PR, gak?"

Zico tampak mengingat-ngingat pelajaran kemarin. "Gak ada, baru juga masuk masa sudah ada tugas."

David nganguk-nganggukan kepalanya. "Bener tuh."

"Eh Co hampir lupa, nanti pulang sekolah latihan di tempat biasa." Ujar David pelan, memberi tahu Zico seolah itu adalah rahasia.

Zico dan Rasti hanya mengangguk saja. Eh, Rasti menatap David dan Zico bergantian. Wajahnya ia buat seserius mungkin. "Kenapa kalian suka sepak bola?"

Zico menatap Rasti dengan aneh seolah gadis itu baru saja bertanya mengapa ada penganut teori bumi datar.

"Ya suka aja. Soalnya pas main bola tuh kaya emang itu yang harus aku lakukan. Maksudku kau pasti pernah merasa bahwa memang itu aku, itu passion ku." Jawab David dengan bersungguh-sungguh.

Rasti mengangguk, ganti menatap Zico. "Suka karena gak benci."

Rasti mencebik, mencoba bersabar dengan sikap savage Zico yang kadang suka nyebelin walaupun bener.

"Gini aja, seperti kau menyukai..." Zico berhenti sejenak menatap Rasti seolah bertanya apa yang kau suka?

"BTS!"

"Seperti kau suka BTS. Tapi ini berbeda bukan hanya sekedar kesukaan semata, tapi bagain dari hidup. Seperti mimpi. Ketika kecil kan banyak yang nanya mau jadi apa kalau sudah besar. Jawabannya sudah pasti mau jadi pemain bola. Jadi sepak bola itu bukan sekedar suka tapi tujuan, dan hidup itu sendiri."

Separah itu?

Tapi Rasti tidak tahu apa tujuan hidupnya. Apa mimpinya. Jadi harus seperti itu ya hidup itu? Terus sekarang Rasti harus mencari mimpi dan tujuan itu sendiri?





Ditulis : 31 Mei 2019
Saat ingat dulu gak punya mimpi

Publikasi : 9 September 2019

HBD DONGPYO....

Kenapa kamu lucu banget sih???

#ZicoBOHONG...awal masuk aku udah banyak tugas.

hari libur adalah mitos:((


Biru

Ketika Kita Bertemu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang