Sebelas

205 16 2
                                    

Rasti menggulingkan badannya ke kiri dan ke kanan, mencari posisi yang pas dikasurnya untuk menonton BTS dari laptop.

Monitor itu menampilkan tujuh namja tampan yang sedang bersiap kemudian mulai menyanyi saat music dimulai.

얌마 니 꿈은 뭐니 (뭐니)
얌마 니 꿈은 뭐니 (뭐니)
얌마 니 꿈은 뭐니 (뭐니)
니 꿈은 겨우 그거니

Rasti mendengus kesal saat bunyi WA masuk membuyarkan konsentrasinya. Rasti meraih ponselnya dengan malas. Mempouse semestara video yang sedang dilihatnya.

S. Zico
(Online)

Ras

Apaan?

Lagi dirumah?

Iya, kenapa? Mau kesini? Jangan lupa bawa cemilan ya wkwwk


Pede.

Cuma mau bilang kalau aku, David, sama Rendy sama yang lain juga.

Ngapain😕

Kita mau berangkat ke Jepang sekarang untuk Jesney Cup.

Kok gak pernah bilang?


Udah bilang sekarang.

Jangan lupa do'ain Garuda Asia agar pulang membawa piala.

Iya, semangat💪

Air mata Rasti mengalir. Tega sekali mereka memberitahunya saat sudah dibandara.


Maaf aku gak bisa nemenin diBandara.


Gak papa lagian si Rendy nyeret Della.


Kak Della, ya? Dia kayanya istimewa banget ya bagi kalian? Apa dia seberharga itu untuk kamu?

Ohh


Udah dulu ya Ras kita mau kepesawat, nanti pas udah disana aku kabarin lagi.

Iya
Kalau gak sempat gak papa kok gak ngabarin juga



Rasti meruntuki jarinya yang malah menulis seperti itu. Padahal dia ingin dikabari. Dan yang terpenting dia ingin mengantar kepergian teman-temannya itu.

Tapi sudahlah, dikabari pas mau berangkat aja ia sudah bersyukur.

Rasti kembali melanjutkan menonton videonya. Kali ini bukan senyum yang nampak tapi air mata.

Rasti tak menyangka bila bisa sesakit ini rasanya.






Ditulis : 31 Mei 2019
Saat otak mulai berontak

Publikasi : 16 September 2019

Biru

Ketika Kita Bertemu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang