Setelah kemarin pulang dari Jawa Timur hari ini Rasti kembali sekolah seperti biasa. Tadi pas istirahat pertama Rasti dan Kayla dijempul langsung oleh Della agar segera keruang ekstra.
Ruangan yang berisi sepuluh orang itu tenang. Mereka duduk saling berhadapan.
Della mengambil napas dalam sebelum menghembuskannya dengan pelan.
"Seperti yang kita ketahui kemarin U-16 berhasil menang dipiala AFF, dan tiga siswa sekolah kita termasuk didalamnya. Sebagai ucapan terimakasih karena secara tidak langsung sudah menaikan citra swkolah dimasyarakat sekolah sudah setuju untuk merayakannya dengan memberikan dana untuk mading."
"Untuk kuis besok semua berhubungan dengan tiga orang itu, hadiahnya akan diberika pada lima orang dengan skor teratas. Hadiahnya lebih besar dari biasanya. Berhubung besok semua OSIS mengadakan peringatan hari Pendidikan kita akan mengadakan dorfize bekerja sama dengan mereka."
Rafka mengkat tangannya. "Kak Del, bukannya ini hanya akan menimbulkan kecemburuan. Ada banyak siswa yang juga berprestasi walau hanya sampai tingkat provinsi, kenapa kita hanya melakukannya pada mereka?"
Rasti masih mengamati. Dia setuju dengan Rafka. Ini hanya akan dianggap sebagai tindakan pilih kasih.
"Bener banget Raf. Tapi selama ini kita selalu memasukan berita dan prestasi mereka tanpa terkejuali termasuk juara kelas sekalipun. Ini bukan hanya untuk itu saja tetapi dalam memperingati hari ulangtahun sekolah yang ke-31 juga. Anggap saja mereka sebagai terobosan prestasi sekolah. Bukankah itu bagus?"
Kayla menyenggol Rasti, membuat gadis itu menatapnya tajam.
"Jadi sekarang kita hanya tinggal buat kuis dengan pertanya seputar mereka?" Naysa bertanya sambil membenarkan letak kaca matanya.
Della mengangguk. "Sekarang kita bagi tim. Tim satu Rafka, Reza, sama Nasya buat berita untuk mading besok pagi-pagi udah harus ada disana. Tim dua Nabila, Kayla sama Rasya pulang sekolah nanti beli daftar buat hadiah terus langsung dibungkus. Tim tiga Aku, sama Rayhan yang buat kuis. Dan tim empat Rasti, buat nomor buat doorfize yang akan dibagikan, nanti akan ada anak OSIS yang bantu."
Dalam hati Rasti mengeluh. Gila saja diantara empat tim kenapa hanya dia yang harus gabung dengan OSIS? Siapapula? Jika saja dia bisa berteriak jika dia membenci organisasi itu.
Ditulis : 12 Juni 2019
Saat pengen.
Publikasi : 1 Desember 2019
Maaf lama gak up. Beberapa part lagi ending.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Kita Bertemu (Selesai)
Fanfiction"Ras, mau ikut nonton gak?" "Nonton BTS?" "Bukanlah. Siaran ulang pertandingan Barcelona vs Real Madrid semalam." Ketika Sutan Diego Armando Orlando Zico seorang pemain timnas U-16 dipertemukan dalam satu kelas dengan Rasti Aurelia seorang K-Poper...