Tujuh Belas

197 13 0
                                    

Hari minggu pagi Rasti sudah standby di sekolah, ruang ekskul mading tepatnya. Rasti hanya ingin mencoba sedikit peruntungan dengan mencoba masuk ekskul tersebut. Sebut saja itu salah satu cara mencari mimpinya.

Rasti masih membaca salah satu cerita yang dikirim oleh kakak kelasnya. Memastikan apakah itu bisa atau tidak ditempel dimading.

"Ras, kamu gak ikut jemput Zico?" Tanya Kayla yang sedang menggunting karton membentuk kupu-kupu.

Mereka memang mengikuti kegiatan yang sama.

Rasti berhenti sebentar. "Emang mereka pulang sekarang?" Rasti menatap Kayla dengan penuh tanya.

"Iya, aku baca beritanya tadi di internet katanya mereka akan tiba pukul 08.30. Loh, kamu gak tahu? Bukannya selama ini kalian dekat?"

Gantian sekarang Kayla yang diam, beralih menatap Rasti yang kembali sibuk dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku baru tahu dari kamu. Kita temenan, gak sedekat itu untuk berbagi." Jawab Rasti tak acuh berbeda dengan hatinya yang terasa nyeri.

Pantas saja Rasti tak melihat Della sekarang, padahal gadis itu masih menjabat sebagai ketua.

"Kay, tolong guntingin ya!" Randy menyerahkan kertas berisi informasi yang juga akan mereka tempel dimading nanti.

Mading disekolahnya hanya akan diganti dua kali seminggu. Dan setiap satu bulan sekali akan diadakan kuis yang hadiahnya lumayan untuk mengganjal perut saat istirahat.

"Uhh langsung dipasang ini mah. Gila gercep banget!" Kayla memuji randi yang sudah menyusun tentang kemenangan dan tiga siswa sekolahnya yang berpartisispasi dan menang dalam piala Jesney.

Randy hanya terkekeh. "Iyalah."

Ekskul mading sebenarnya tidak hanya itu saja tugas mereka. Sebenarnya mereka juga bagian dari pengurus OSIS. Jumlah yang mengikuti ekskul mading saat ini adalah 6 orang ditambah anggota OSIS 3 orang.

Saat ini diruangan itu hanya ada delapan orang karena sang ketua sedang absen.

"Eh, Ran. Ini kita perlu minta revisi lagi, gak?"

"Emang kenapa Ras? Terlalu banyak typo atau apa?" Tanya Rani balik, menghampiri Rasti.

"Baca deh, menurutku ini gak baik kalau kita pakai. Masa ada adegan ciuman disekolah."

"Cuma itu aja, kan? Selebihnya ok?!"

Rasti mengangguk membenarkan. "Jadi bisa dipasang dipojok kiri?"

"Bisa lagian ceritanya keren. Inikan cerbung lumayan buat tigakali ganti."






Dutulis : 3 Juni 2019
Saat aku ingat, ingin mengadakan ekstra mading disekolah agar terpisah dari OSIS tetapi tidak ada pendukung.

Publikasi : 24 September 2019

Ketika Kita Bertemu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang