PROLOG

17K 871 48
                                    

Seandainya kita bisa memilih, tentu kita tidak ingin berpisah. Seandainya kita bisa meminta, tentu kita tidak ingin bertemu saja. Seandainya, andai kata itu tidak pernah terjadi, pasti semua akan baik-baik saja.


Apa salahnya aku menyukaimu? Kenapa Allah mempertemukan kita? Apa karena kita ditakdirkan untuk bersama? Atau hanya sekedar untuk menguji keimananku saja?

Rumah seluas ini, rumah yang ramai dengan Santri-Santri, harus berkabut hanya karena kesalahpahaman. Lagi dan lagi hanya karena cinta. Kenapa cinta harus ada? Dan kenapa harus dia yang jadi pemeran utamanya?

Aku lelah, aku juga bisa merasa salah. Tapi, aku juga ingin bahagia. Kenapa dia hadir memberikan sebuah rasa, padahal jelas pun dia tidak pernah meminta apa-apa.

"As-syifa, itu namamu?"

Bagaimana rasanya ada orang yang kamu sukai memanggil namamu di hadapanmu sendiri? Tentu bagaikan petir yang menyambar tanpa sadar, hatimu jadi bergetar dan keringatmu turun tak beraturan. Aku penasaran sosok seperti apa dirinya. Sebelum masuk kelas, aku harus memastikan siapa orang yang berhasil membuat hatiku bergetar tanpa sadar.

Dan ternyata, dia yang tak akan bisa kugapai. Aku harus bagaimana? Apakah aku harus menghapus semua perasaan ini? Dia juga selalu tersenyum padaku, aku juga merasa kalau dia pasti menyukaiku.

Tidak, aku tidak akan pergi. Tidak ada yang tidak mungkin ketika meminta hanya kepada-Nya. Apalagi ini hanya masalah cinta, bagi-Nya ini bukan apa-apa jika memang sudah takdir-Nya. Ya, aku menyukaimu dan Allah tahu akan hal itu. Allah pasti akan mengabulkan do'aku.


>>>

As-Syifa Azzahra...

Nama itulah yang terlintas dihatiku. Sebuah nama yang bahkan ketika mendengarnya pun hatiku sudah mulai bergetar.

As-syifa, aku menyukaimu...

Lebih tepatnya, aku sudah mencintaimu. Sifat anggunmu yang memancarkan cahaya diwajahmu, baik tutur katamu yang meluluhkan hatiku.

As-syifa...

Ketika bersamamu, untuk sejenak pun aku merasa tak sanggup. Sebab perasaan yang mendalam begitu menakutiku. Aku berharap kamu pun merasakannya. Sebab aku ingin bersamamu dalam pandangan cintamu jua.

As-syifa, aku mencintaimu...

Ketika aku suka melihat wajahmu, namun kamu selalu menundukkan pandanganmu. Ketika aku ingin bicara denganmu, namun kamu selalu diam membeku.

Aku tahu, rasa cintamu terhadap Tuhan lebih ingin kau jaga, daripada rasa cintamu kepada manusia.

Aku tahu, prioritas utamamu yang selalu kau ajak bicara adalah Tuhan. Sesuatu yang selalu kau genggam, yang tak bisa seharipun kau lepas adalah kitabmu.

Namun Syifa, aku menghargai itu. Aku mencintaimu dengan menerima semua keadaanmu. Aku mencintaimu dengan menerima semua kekuranganmu.

Tapi Syifa, kita berbeda. Kamu melaksanakan ibadahmu di masjid. Sedangkan aku, aku melaksanakan ibadahku di gereja.

Syifa...

Perbedaan itulah yang membuatku takut. Aku tahu, kamu pun merasa seperti itu. Kamu takut jika kamu nanti akan mengkhianati Tuhan, dan akupun begitu.

Syifa tidak kuat setelah membaca puisi yang dibuatkan Raihan untuknya sejak lama. Syifa tidak bisa membendung segala perasaannya, dia hanya bisa menangis, menangis dan menangis.


🌹🌹🌹

Ini As-syifa, sesuai kan cantik banget🫶🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ini As-syifa, sesuai kan cantik banget🫶🥰

Ini Ali, aku cari model yang benar-benar seorang Gus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Ali, aku cari model yang benar-benar seorang Gus. Cocok ga?😁

 Cocok ga?😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Raihan. Ga expect ganteng banget guys😭. Tapi dia udah sesuai kan kaya chindo chindo gitu. Gimana nanti kalo dia pakai peci ya... gantengnya nambah kali. Ahh, berharap jadi jodoh Syifa beneran ya😭😭

Baca aja dulu yuk kelanjutannya🥰

Antara Timur Dan Barat [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang