8 tahun yang lalu...
Aku melihat ada anak lelaki tampan yang datang ke pesantren abi. Aku enggak kenal tapi dia sepertinya seorang Gus. Aku melihatnya berjalan sendirian mengitari halaman pondok pesantren. Aku pun menghampirinya karena merasa penasaran.
"Assalamu'alaikum..." ucapku padanya dan dia langsung menoleh ke arahku.
"Wa'alaikumsalam."
Dia terlihat kebingungan setelah melihatku, mungkin dia belum mengenalku. "Kamu siapa ada di sini?" tanyaku padanya.
"Perkenalkan, saya Gus Ali anak dari Gus Abdullah."
"Oh jadi kamu yang mau mondok di sini!" Ya benar, dia adalah putra dari Gus Abdullah yang dimana teman abiku. Ternyata dia mau mondok di sini.
"Semoga kamu betah di sini yah," ucapku padanya yang kemudian pergi meninggalkannya.
...
Aku kembali berjalan menyusuri taman untuk menemuka sosok Gus tampan itu. Aku pikir mungkin sekarang dia sudah resmi menjadi santri di sini. Aku terus berjalan mendongak ke arah depan dan atas sampai tidak melihat ke bawah.
"Berhenti!"
Aku terkejut ketika ada seseorang yang menahan langkah kakiku. Aku pun menatap ke bawah dan kulihat ada Gus Ali di sana. Oh Allah, kini dia benar-benar ada di hadapanku.
"Kamu jalan tidak lihat ke tanah, padahal di bawah ada batu besar." Gus Ali langsung membuang batu besar itu jauh dari kakiku.
"Oh, iyah aku enggak lihat."
Gus Ali terlihat seperti senyum karena ulahku. Oh Allah, dia tersenyum begitu hangat kepadaku. Bagaimana hatiku tidak melayang jika melihatnya seperti ini?
...
Aku segera berlari menghampiri Umi yang saat itu sedang ada di dapur, "Umi, apa benar Gus Ali tidak jadi mondok di sini?"
"Benar."
"Kenapa umi?" tanyaku lagi.
"Gus Abdullah bilang lokasi pondok ini terlalu dekat dengan rumahnya, sehingga dia takut kalau Gus Ali suka bolos."
Mendengar ucapan umi barusan membuatku sedih. Ya, bagaimana aku bisa bertemu dengannya lagi kalau dia tidak tinggal di sini? Aku memilih segera masuk kamar dan membuka handphone. Aku pikir mungkin Gus Ali punya media sosial sehingga aku akan chat dia duluan.
Cukup lama aku mencari akhirnya ada. Aku menemukan akun facebook-nya dan segera meminta pertemanan. Dan ternyata permintaan pertemananku langsung diterima. Apa? Apakah dia sedang online sekarang?
Karena penasaran akhirnya aku memilih untuk memberi pesan duluan. Aku coba saja memulai dengan mengucapkan salam.
"Wa'alaikumussalam, siapa yah?"
Oh Allah, ternyata benar dugaanku dia sedang aktif. Aku lupa kalau akun facebook milikku bernama Ukhty Muslimah dan tidak ada foto sama sekali, pantas saja dia bertanya siapa aku.
"Gus Ali, ini saya anak Gus pondok pesantren Ar-rohman," balasku melalui pesan.
"Oh ya, alhamdulillah. Saya dari tadi juga cari akun kamu."
Oh Allah, apa maksudnya? Sedari tadi dia mencariku. Aku benar-benar terkejut sekali. Ya Allah, jika dia memang jodohku, maka dekatkanlah. Jika bukan, maka carikan aku seseorang yang lebih baik. Tapi untuk saat ini, apa aku boleh mencintainya?
💚💚💚
Syukran katsiron💕
Jazzakumullah khair💕💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Timur Dan Barat [END]✔
Roman d'amourSeperti kisah cinta Zainab Binti Rasulullah, yang mencintai seseorang berbeda keyakinan dengannya. Namun, atas izin Allah, pada akhirnya mereka bisa disatukan. Aku pun berharap bisa seperti itu. Ketika mencintaimu, aku harus berjuang melawan kehend...