#11. Masuk Pesantren?

2.2K 220 4
                                    

Aku mencintaimu, sebagai apapun kamu, aku akan menerimamu. Dan sejauh apapun kamu, aku akan berusaha mendekatimu.


💚💚💚

Aku, kakak, dan umi, pergi ke Bandara untuk mengantarkan Abi. Hari ini, beliau akan berangkat Umrah. Ini bukanlah kali pertama Abi pergi umrah, namun Abi selalu mengatakan bahwa ketika ke sana ketenangan bisa didapat. Bahkan Abi juga berharap jika ajal menjemputnya, Abi ingin berada di sana. Abi pergi umrah selama satu minggu.

Setelah pesawat yang Abi naiki sudah berangkat, kami bersiap untuk kembali pulang. Saat di rumah, aku langsung membanting tubuhku ke kasur. Tidak terasa aku sudah tertidur selama 6 jam setelah pulang dari bandara jam 8 malam tadi. Di jam 2 dini hari seperti ini, menurutku adalah waktu yang pas untuk melaksanakan sholat malam. Aku segera bangkit dari kamar menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, dan setelah itu aku melaksanakan sholat tahajud sebanyak 12 Rakaat.

Untuk pelaksaan sholat tahajud adalah ketika setelah bangun dari tidur dan setelah shalat isya, baik diawal malam (sepertiga malam pertama antara waktu isya dan pukul 22.00 WIB), tengah malam (sepertiga malam kedua, antara pukul 22.00 dan pukul 01.00 WIB), maupun akhir malam (sepertiga malam yang terakhir, antara pukul 01.00 sampai menjelang subuh). Sepertiga malam yang terakhir inilah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud. Karena menurut hadis Nabi, pada waktu itu rahmat Allah turun, sehingga barang siapa berdoa akan dikabulkan, barang siapa meminta akan diberikan, dan barang siapa memohon ampun akan diampuni oleh Allah SWT.

Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, aku langsung mengambil Al-Qur'an dan membacanya. Satu hari minimal membaca Al-Qur'an sepuluh ayat, dan maksimal sebanyak mungkin. Disetiap kalimatnya, Al-Qur'an mengandung makna dan doa, bayangkan ketika kita membacanya, tanpa sadar bahwa kita ternyata sedang berdoa kepada Allah.

Maka, jadikanlah Al-Qur'an sebagai agenda utama dalam hidupmu. Karena Al-Qur'an akan membimbingmu kedalam ketenangan, dan kedamaian. Sebesar apapun masalahku, disaat aku membaca Al-Qur'an, maka disaat itulah hatiku pun merasa tenang. Selalu saja kalimat itu yang kujadikan sebagai penyemangat diriku.

Tak lama setelah membaca Al-Qur'an, suara adzan subuh pun berkumandang. Aku segera pergi ke masjid Ar-Rohman untuk melaksanakan Shalat subuh berjama'ah di sana. Suasana masjid sudah mulai ramai. Di suasana subuh seperti inilah, para santri semangat untuk beraktivitas kembali. Setelah sholat subuh, mereka semua tadarusan.

Aku segera kembali kerumah untuk membantu umi dan guru lainnya yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk santri. "Assalamu'alaikum," salamku kepada umi dan guru-guru pesantren lainnya.

"Wa'alaikumsalam warrohmatullah wabarokatuh!" Aku segera ikut duduk dan membantu mereka membungkus setiap makanan.

💚💚💚

Matahari sudah menampakkan sinarnya. Hari ini, Raihan dan Alif sudah siap untuk menjalankan misi mereka. Alif sudah berpakaian layaknya seorang santri. Begitupun dengan Raihan, dia pun sudah berpakaian sama seperti santri, namun begitulah yang dia rasakan, risih dan tak nyaman. Raihan terus menaik-turunkan sarungnya, karena bentar-bentar terbuka dan terus begitu.

Alif terkekeh melihat Raihan yang kelihatannya sangat kesulitan memakai sarung, "Lagian ente ada-ada saja! Segala pakai sarung. Kalau gak bisa, pakai celana panjang saja, tapi jangan jeans!" tukas Alif.

Raihan tak mempedulikan ucapan Alif, dia terus memakai sarungnya, dan akhirnya sudah terpakai. Raihan merapihkannya, lalu sarung tersebut terbuka lagi.

"Haha! Ente benar-benar kocak!" tawa Alif melihat kelakuan Raihan.

Raihan memasang wajah bingung, lalu ia mendekati Alif, "Pakein!" titahnya.

Antara Timur Dan Barat [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang