kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Jangan lupa KLIK gambar BINTANG sebelum membaca karena memvoting itu gratissss..
Enjoyyyyyy!!!
Shasa_Ara 🙏🙏🙏🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku sudah berubah.. Aku sudah menjauh dari mu, Sebagai pencinta... Namun, aku mendekat padamu untuk menjalin pertemanan, bukankah itu indah... Atta??
◇RICIS◇
Dengan mengumpulkan segenap kekuatan di hari terbaikku ini aku ikhlaskan hatiku, menetapkan hatiku, memantapkan hatiku untuk bersatu memupuk cinta bersama Dhani Ismail...
This is for make a wish!
Semua bertepuk tangan.
"Ayo tiup lilinnya.!!" Seru Ruo selaku MC barengan dengan Vaso.
"Oh ya kita juga kedatangan tamu spesial, Bang Atta mana?" Vaso seketika membuat tamu undangan terhenyak termasuk aku.
Atta? Atta datang ke sini?
Mataku mencarinya, dan tertuju ketika semua mata menatap ke arah sudut ruangan. Atta mengatupkan kedua tangannya dan tersenyum padaku.
Atta... ah tidak, dia bukan siapa siapa ku lagi...aku harus bisa mengendalikan diri dan perasaanku..cis, Dhani adalah kekasihmu,ingat itu! Berkali kali aku ucapkan kalimat itu agar menguat dipikiranku. Agar aku tahu diri kalau yang mencintaiku hanya Dhani, bukan Atta!
"Ayoo bang Atta, kesini...sungguh kami sangat tersanjung dengan kedatangan mas bro Atta," ujar Ryo dengan antusias.
Aku tersenyum, berusaha tersenyum tulus karena sebenarnya aku merasa kikuk melihatnya yang berjalan semakin mendekat dan dia mengatupkan tangannya tanpa bersentuhan ketika berhadapan denganku.
"Selamat ulang tahun icis..."
"Makasi bang..."
"Maaf saya nggak bawa apa apa nih..."
"Nggak apa apa bang. Kedatangan abang saja sudah cukup."
Aku melihat pergerakan bola matanya beralih kepada Dhani yang berdiri disampingku.
Dia mengulurkan tangannya dan tersenyum ciut.
"Selamat bro! Semoga langgeng dengan Icis..."
"Iya bang..aamiin..aku janji akan menjaganya bang..."
Atta mengangguk dan perlahan menjauh dari kami, berbaur dengan tamu lainnya.
"Kamu nggak cemburu kan?"
"Nggak lah. Kamu sendiri gimana? Galau nggak melihatnya?" Dhani menatapku lembut.
"Ya nggaklah! Aku kan udah move on..kan hanya ada kamu."
