kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyummu, Membuat aku rindu Ingin bertemu.... Tunggu aku sayang Aku akan menemuimu.
ATTA
Aku mengelap darah di dahiku dengan tangan bergetar, jantungku berdetak lebih keras. Aku meyakinkan diri kalau aku baik baik saja.
"Bang keluar dulu kita bang...tuh mobilnya keluar asap."
"Lu nggak apa apa, ndra?" Aku lebih mengkhawatirkan dirinya. Dia terlihat memucat.
"Nggak apa apa bang. Cepetan bang!"
Aku meraih ransel dan keluar dari mobil kesayanganku. Wah depannya rusak parah.
"Harus bawa ke bengkel nih. Calling bang Tony,ndra, suruh tarik nih mobil."
"O-okey..."
Aku meringis sesekali mengusap dahiku.
Ponselku bergetar. Mataku tertuju pada nama di layar ponsel... Ricis.
Aduh apa sebaiknya yang aku lakukan? kalau diangkat callingnya, ntar dia mendengar suara ringisanku. kalau tidak diangkat,ntar aku yang penasaran.
"Halo..."
"Assalamualaikum Atta..."
"Wassalam...ish," ringisku seraya meraba pelipisku,aduh sakit bat rasanya.
"Lu lagi collab ta?"
"Bentar lagi cis...ada apa?"
Andra mendekatiku dari gelagatnya dia ingin berbicara denganku.
"Sebentar..." bisikku pada Andra. Dia mengangguk mengerti.
"Ta..gue cuma mau ngomong...eh ribut bat lu lagi di jalan ya?"
Aku meringis. "I-iya...mau cerita apa cis?"
"Ini gue cuma mau bilang, lu masih ingatkan lu pernah cerita kalau tim gue pada naksir gue...."
Hufffttt, aku kira dia mau membahas apaan, eh malah mengenai timnya. Dia nggak tahu apa aku disini menahan sakit. Ada pembahasan yang lebih penting lagi nggak, misalnya tentang kita, gitu.
