kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah aku pantas untuk mu?
Apakah kamu pantas untukku?
Apakah kita bisa menerima satu sama lain?
Apakah cinta bisa membuat kita saling menerima?
RICIS
Diiiihh Atta menyebalkan! benar benar ya...jaim bat dah. Apa sih susahnya mengaku kalau dia memujiku secantik bidadari. Aku bersedekap sambil merapikan jilbabku.
Awas aja...pasti aku samperin dia.
Langkahku terhenti ketika mendengar suara deringan ringtone ponselku. Segera aku memeriksanya, merogoh layar pipih itu dari dalam tas. panggilan dari ade nih
"Ya de..."
"Umi, mau dijemput jam berapa?"
"20 menit lagi bisa?"
"Yaaa..aku udah di jalan nih mi..."
"Ya udah...sekarang juga nggak apa-apa...ntar langsung ke lantai 5 ya.."
"Ya umi..."
Huuft...aku mencati Atta tapi nggak tahu dia dimana. Sekarang masih pukul Tujuh pagi tapi perutku sudah keroncongan, laper...
Eh itu Atta , aku melihatnya sibuk dengan ponselnya. Keknya lagi mengirim pesan gitu. Aku berjalan cepat hingga ketika di dekatnya aku langsung menghempaskan bokongku di bangku di sampingnya.
"Ta..!!"
Dia terkejut dengan kedatanganku. Ya Allah segitu banget ngeliat aku, apa aku mengganggunya?
"Astagfirullah, kamu ngagetin aja cis..."
Dia melirik ponselnya lagi. Aku mengintip dia yang menscroll down instagramnya.
"Ta..."aku memukul pundaknya.
"Aw...sakit cis..."
"Gue mau minta lu jujur!"
"Apa siii...??"
"Itu sms lu ma umi!! Kenapa lu bohong, nggak bilang gue cantik padahal dichat sampai bilang gue secantik bidadari. Kesambet ape lu??"
