kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika kau beri aku harapan Aku akan berusaha Tapi jika keputusasaan menguasaimu Aku rela menerima penolakan.
ATTA
Selama di perjalanan Ariela hanya diam saja. Aku juga masih memfokuskan pandanganku ke arah titik jalan agar aku segera sampai di depan rumahnya..secepatnya. Walaupun macet namun aku tetap yakin akan secepatnya sampai di depan halaman rumahnya.
"Kenapa lu ngendarain mobil kayak kuda gila sih, ta? Apa yang mau lu kejar?"
"Ahahhahha...gue mau daftar jadi pembalap, riel..."
Ariela mencibirku. "Iya deh...eh ntar lu singgah sebentar ke rumah ya..."
Hah? Singgah? Waduuuuh....
Aku menggaruk-garuk rambutku.
"Ya ntar liat ja dah..."
Salahnya aku memiliki sifat yang selalu segan ke orang lain, siapa saja. Ujung-ujungnya aku tidak bisa menolak ajakannya untuk bergabung dengan keluarga besarnya.
Di sana ada om Danang dan ada aunty Shanty.
"Ayo ta, duduk..."
"Eh iya om.." dengan perasaan ragu aku berjalan mendekati sofa besar nan empuk.
"Aku senang kamu datang ke sini, jarang lho kita ketemuan...Ariela sering ceritain kamu..."
"Pipi...!!!" Ariela sedikit menyenggak om Danang manja.
Aku tersenyum sambil mengusap-usap kedua tanganku seperti orang yang kedinginan.
"Lha iya..aku ngomong jujur..eh ta, kita enakan bicara sambil nge-vape...tunggu bentar ya..."
"E-eh..tapi om--"
Om Danang tidak mengindahkan panggilanku, dia naik tangga menuju lantai kamarnya. Duh,bagaimana caranya agar aku bisa segera beranjak dari tempat ini, aku gelisah sendiri.
"Lu kenapa sih ta, dari tadi gelisah aja...kenapa?"
