63. CANDU MENCINTAIMU (BOOMPART)

1K 111 111
                                    


Jangan lupa vote n komennya ya

Selamat membaca...

Enjooyyyy

Shasa Ara
🙏🙏🙏

lelah pada perasaanTidak bisa menyapa hatimuUcapanku terkunci karena egoNamun batinku Ingin memelukmu eratIngin mengatakan hanya kau lah wanita satu satunya di hatiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lelah pada perasaan
Tidak bisa menyapa hatimu
Ucapanku terkunci karena ego
Namun batinku Ingin memelukmu erat
Ingin mengatakan hanya kau lah wanita satu satunya di hatiku.

ATTA

Aku dan icis lama terdiam saling menatap dalam kecanggungan. Aku mengusap-usap tengkuk dan mengalihkan pandangan sambil mengumbar senyum kaku ke arahnya.

"Ehmm...ka-kamu mau gabung barengan dengan adik adikku? Sans aja ada Dwi juga di sana."

"Boleh...ayoo..." dia mengulas senyum indahnya membuat jantungku kembali berdebar kencang.

Bagaimana seandainya senyum itu ku lihat setiap hari, setiap saat dari aku bangun sampai aku tertidur. Ya Allah ntah mengapa hasrat itu kembali menyergap sisi romantisku.

Adik adikku menyambut icis sambil terus bercerita tentang Qahtan. Terkadang air mataku menggenang ketika mereka menceritakan momen dengan Qahtan yang mengesankan.

Ricis menatapku sesekali lalu asik lagi bercerita. Ricis ikut duduk di atas ranjang bersama adik-adik perempuanku.

Thoriq mendekatiku yang duduk di sofa.

"Bang..gimana keadaan Qahtan?"

"Belum tahu juga. Aku kesana dulu ya."

Sebelum aku melangkah keluar, tiba-tiba Saaih datang membuka pintu. Semua mata mengarah padanya.

"Guys! Qahtan dah siuman dan masa kritisnya udah lewat. "

"Alhamdulillah...." kami serempak mengucapkan itu.

Semua berlari ke arah kamar Qahtan.
Aku tidak berhenti berucap Alhamdulillah, ya Allah aku bisa lagi melihat adikku dalam keadaan yang aku harapkan walau belum sepenuhnya akan begitu.

Setibanya disana, kami harus bergantian melihat Qahtan. Aku masih menunggu giliran seraya menyadarkan tubuh ke dinding dan bersedekap.

"Ta..."

Aku melirik ke Ricis dengan tatapan teduh. Ketika dia mendekat ada aura yang menarik perasaan terdalamku.

Dia seperti magnet.

Huuuft, aku rasanya ingin mengusap dada berkali kali menenangkan hatiku yang bergejolak.

"Kenapa lu nggak masuk duluan?"

"Aku mau kasih kesempatan adik -adikku duluan. Mereka pasti lebih mengkhawatirkan Qahtan.."

Dia tersenyum kaku.

ATTA_KU (RICISATTA) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang