kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku ingin bersamamu Menarik kisah kita dalam cawan abadi Menyibak tirai yang memisahkan kita Aku benar benar hanya ingin berada di dekatmu..
ATTA
Aku terus memikirkan usulan Ariela, secara dia terus mendesakku.
Di sela kegiatan rutin aku sering melamun. Memikirkan hal hal yang menimpaku belakangan ini.
Keadaanku memang amat terjepit, kalau nggak berfikir waras, maka apapun bisa kutunjukkan ke media..tapi aku nggak boleh begitu..apapun harus ku sikapi dengan tenang dan santai..
Setiap hari Ariel menanyakan perihal itu dan membuatku merasa yah beri saja kesempatan dulu, mana tahu berhasil meredakan gosip yang ada sekaligus aku membantunya menaikkan subscriber-nya apalagi tim aku semuanya mendukungku collab sama Ariela.
Ini namanya simbiosis mutualisme.
Baiklah...
Kali ini aku dan Ariela sedang berkumpul dengan tim.
"Jadi gimana, ta?" Ariela mengibas rambut pirangnya. Sekarang warna coklat dan blonde menjadi favoritnya.
"Apa dibuat perjanjian kalau gimmick kita akan berakhir pas kita dapat target?" Aku mengusap daguku.
"Kagak usaaah..kita kan sahabatan. Gue percaya lo dan lo seharusnya percaya gue." Ariela menepuk pahaku.
"Ok jadi gini guys, kita harus berpura pura meyakinkan netizen kalau aku dan Ariela itu ada hati." Aku memperbaiki dudukku, Ariela emang anaknya supel dan santai.
Sudah biasa dia menyentuh siapapun teman lelakinya. Mungkin biar kelihatan akrab, aku ngerti sih.
Selagi menyentuhnya masih sebatas wajar.
"Siap kami akan buat seperti beneran..."Fikri semangat sekali, Ariel a langsung merangkul bahunya. Fikri tersenyum senang.
Menang banyak lu, bro!
"Senang aku tuh, tim kamu keren-keren"
"Sudaah pasti doong." Aku dan tim saling mendukung dan Alhamdulillah sampai sekarang solid...
Ada beberapa timku juga yang keluar tapi aku berusah menjaga silaturrahmi dengan mereka. Aku tidak ingin menambah musuh.
Semua tim teelihat senang dan akrab dengan Ariela namun yang kulihat hanya bang Azmi yang diam.
