kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku menyukai senyummu saat Kita bertemu, aku tidak ingin berpisah lebih lama, Karena kau adalah semangatku yang selama ini hilang
ATTA
Aku mengobrol dengan bang Azmi seraya mencomot goreng pisang yang tersedia di hadapanku bersama dengan segelas teh hangat.
"Akhirnya kesampaian juga membawa tambatan hati jalan toh, mas?" Bang Azmi menaik -naikkan alisnya menggodaku.
Aku tertawa lepas, wajahku beralih semringah.
"Senang toh?"
Aku tertawa serta mengusap rambutku. Sangat salah tingkah.
"Gimana menurut abang, Ricis?"
"Top lah..."
"Berapa persen?"
"100%. Sudaaaah...nikahin aja...ntar diembat orang lain..."
"Ahahhahhaa...iya iya ntar aku pertimbangkan."
"Jangan lama-lama. Aku pas melihat Ami langsung yakin dia bisa jadi pendampingku. Nggak berapa bulan udah kulamar."
"Hmmm...begitu ya?" Aku menyentuh pelan daguku.
"Iyalah,mas...emangnya sampean nggak ada merasa yakin pas melihat mbak Ricis pertama kali?"
"Yakin sih...tapi belum tahu kedepannya gimana...."
"Jangan ragu ragu."
"Nggak. Cuma...terkadang godaan banyak mas..."
"Masih mau yang ke arab-araban?"
"Ahhahaha,Kok tahu?"
"Ahhahahha banyak yang bilang. Aku mau yakini saja kalau kamu masih mengharap yang kearab-araban. Bener to?"
Aku terdiam. "Kan kalau bisa menikah dapat yang sempurna jadi nggak melirik yang lain."
"Menikah itu menyempurnakan yang tidak sempurna."
Aku terhenyak dan menghentikan aktivitas mengunyah.
"Maksudku, semua itu teori. Semua yang kamu mau itu hanya teori. Pada prakteknya akan susah kalau tidak saling legowo dan nerimo."
"Maksudnya bang?"
"Gini yo...Allah menciptakan manusia nggak ada yang sempurna toh. Ada yang cantik tapi imannya gak kuat, suka pamer dan hedon. Ada yang biasa aja tapi baik banget. Atau ada yang manis, namun sangat miskin dan bodoh. Jadi pilih yang mana?"
