45. HAMPIR SAJA (LAST BOOM PART)

1.1K 117 79
                                    

Jangan lupa klik tanda BINTANG di bawah dan Komen sebanyak banyaknya untuk mendukung cerita ini.

Selamat membaca,
ENJOOOOOOYYYYYY!!!

SHASA ARA
🙏🙏


Aku bersama yang lain
Namun hatiku selalu menyimpan
Namamu. Dan akan selalu tersimpan...

Ricis

Aku sedari tadi menanti Dhani yang katanya mau memberikan oleh oleh dari Bogor. Selagi aku nggak ada kegiatan, aku ingin bertemu dengannya. Secara aku merasa bersalah karena terlalu sering mengabaikannya sebagai seorang kekasih.

Sudah dua jam aku menunggu dan dengan perasaan membara, ku menelponnya.

"Assalamualaikum. "

"Wassalam, Aa dimana? Nggak jadi kesini?"suaraku terdengar penuh tekanan karena emosi.

"Huaaam, aku baru bangun tidur,neng."

Ape? Baru bangun tidur? Sedari tadi aku menunggu untuk bertemu dia dan dia menyambut antusiasku dengan ogah-ogahan. Astaga, sebel bat rasanya ingin menonjok benda yang ada di depanku. Apa aja dah.

"Ya udah. Bye."

"Eh tunggu dulu."

"Apa?"

"Sorry ya cis. Aku capek banget."

"Serah dah. Kamu udah mulai berubah. Dulu nggak kayak gini."

Dia terdiam. "Lain kali aku pasti datang ke rumah kamu."

"Kenapa nggak sekarang. Gue lagi off, tauk!"

"Kamu kangen?"

"Kagak!"

"Ya dah, kalau nggak kangen ngapain Aa kesana!"

"Ya dah, w kangen!'

"Ehehhehe.. jangan terpaksa kangen Ya neng."

"Ah males bat dah. Bye!"

Aku membanting ponselnya diatas sofa.

"Ada apa umi?" Ryo mendekatiku.

"Itu Aa Dhani kok rasanya selalu mengkansel pertemuan kami."

"Perasaan umi aja kali."

"Ya kali. Udah Ah gue mau istirahat, ntar malam gue mau pergi ke acara bu Riska. Eh tapi kalian nggak usah aja ikut ya, soalnya ntar gue dijemput bang Atta."

"Ehmm ...clbk umi?"

"Idih apaan..Dhani mau gue kemanain?"

"Lempar aja ke empang, wkwkkwkwk,"kicau Ryo seraya nyengir lebar khasnya.

"Lhaaa parah lu ah...udah Ya w mau bobok dulu."

"Ya umi."

Aku berjalan gontai dengan perasaan berkecamuk dan gelisah, aku menutup pintu kamar dan mencoba menstabilkan perasaanku. Aku nggak tahu kenapa terluka dengan perlakuan Dhani belakangan ini, aku merasa seperti terciduk selingkuh olehnya. Suer, aku tidak selingkuh...huuuft...walaupun aku menikmati pertemuanku dengan Atta, tapi aku yakinkan kalau aku masih mencintai Dhani.

ATTA_KU (RICISATTA) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang