kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Guys, please selalu vote dan komen yang cakep ya...
Semangati aku terus ya...
Selamat membaca..
Enjoooooyyyyy!!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm so scared to fall in love But if it's you then I'll try
RICIS
Aku memberikan ponsel kepada Atta dan mulai mengunyah beberapa makanan ringan yang tersaji di depanku.
Aku heran sedari tadi Atta senyum senyum nggak jelas, belum lagi pipinya bersemu memerah. Nih anak kenapa ya?
"Ta...lu kenape senyam senyum nggak jelas gitu...ape yang lucu?"
Dia tersentak, menggeleng dan auto meminum jus di depan nya.
Nah kan w tambah curiga dengan gelagat nih anak. Aku mengamati gerak geriknya dengan penuh prasangka dan dia tersenyum tipis menatapku waduh ya Allah senyumnya manis bat rasa madu asli.
Aku sontak mengalihkan perhatian.
"Eh ta, lu sekali kali nyanyi untuk gue napa?"
"Mau nyanyi lagu apa?"
"Terserah. Asal jangan cicak-cicak di dinding..."
"Itu aja dah..." Atta segera berdiri namun aku mencegatnya.
"Eeett, jangan!! Gue nggak mau lagu cicak cicak di dinding," ujarku merajuk menarik lengan bajunya dan menghentakkan kaki.
"Idih kamu kenapa? Kok kayak anak kecil gitu. Malu cis diliatin orang..."
"Makanya jangan nyanyi lagu itu ya..ya..." aku memelas menatapnya manja. Dia menghela nafas namun senyum tipis terlukis di bibirnya.
"Iya..yawdah Aku mau nyanyi untuk kamu..."
"Makasih bang Atta.. semangat ayoo semangat oppa Atta.." aku mengangkat tinggi tangan yang mengepal seolah memberi dukungan semangat untuknya.
"Idiiih..dikira acara 17 an..."
Aku tergelak lebar dan menatap punggungnya yang mendekat ke musisi. Mereka berbincang sebentar.
Lalu Atta memegang microphone.
"Hello...i am atta halilintar, i'm gonna sing a song for maxsus kimdir (someone special) who sit over there!"
Semua mata melirikku, aku sontak gugup seperti dihakimi oleh mereka. Jantungku berdegup cepat dan dengan tingkah receh aku melambaikan tangan ke arah semua.
"Hai...apa kabar? Iye iye tuh abang mau nyanyi untuk gue.." aku mengoceh sendiri dan anehnya mereka semua bertepuk tangan dan heboh. Apaan sih? Emang mereka mengerti apa yang w ucapkan barusan?
