kisah percintaan Ricis dan Atta. ini hanyalah Fanfiksi dan rekaan penulis saja. Doakan mereka benaran berjodoh,karena di dunia wattpad mereka tidak terpisahkan.
RICIS
Dia lelaki yang berarti bagiku, aku sulit melupakannya walaupun dia menyakitiku. k...
Jangan lupa klik tanda BINTANG di bawah dan KOMEN sebanyak banyaknya untuk mendukung cerita ini.
ENJOOOYYY
SHASA ARA 🙏🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Atta, genggamlah hatiku Saat ini aku benar benar butuh kamu Tenangkan hatiku Kuatkan asaku Kamu adalah pengobat sakitku Yakinkan kalau aku tidak sendiri Yakinkan aku kalau kau ada untukku
Ricis
Aku menutup lagu dengan menatap dari ujung sana pada sosok lelaki yang sedang duduk tenang di antara audiens.
Lagu ini memang ku persembahkan untuk nya, aku terlalu galau menghadapi cerita cintaku. Aku sekarang bersama siapa namun mencintai siapa? Aku sendiri dilema dan tersungkur.
Yang paling membuat ku gelisah, karena perhatian Atta semakin jelas hari demi hari bahkan melebihi perhatiannya dulu ketika kami bersama.
Dengan langkah terseok aku mendekati posisinya dan dia dengan grogi mengusap tengkuknya sembari melukiskan senyuman hangatnya padaku.
Deg!
Jantungku kembali berdegup tidak beraturan. Apa dia nyambung ya dengan makna lirik lagu tadi? Kok dia terlihat salah tingkah gini sih?
"Suara gue gimana ta?"
Atta melirik sejenak dan mengacungkan jempol nya.
"Kamu les dimana?"tanyanya dengan lembut.
"Otodidak aja. Gue belajar dari nonton video..."
"Oh ya? Video siapa?"
"Video abang ashiap..."
Dia terdiam sesaat dan pupil matanya membesar lalu tertawa ngakak. Kenapa sih dia gampang banget baper kalau aku gombalin?
"Oh ya..bagus nggak suaranya? Dia youtuber nomor 1 itu kan? Yang paling cakep itu kan? Yang suaranya seksi banget itu kan?"
"Mulai lagi dah peresnya..."
Dia tertawa lebar seraya memajukan badannya sambil merapikan bajunya. Nih anak kayak ulat bulu aja, krasak krusuk. Emang kebiasaan atta begitu ya setiap aku bertemu dengannya?
Tanpa terasa waktu bergulir mengantar pada akhir acara, aku dan Atta diminta ke depan bersama beberapa artis ternama untuk merayakan ultah bu Riska.
Setelah bu Riska membagikan kue pada kami semua lalu tiba akhirnya kami memisahkan diri untuk kembali ke rumah masing masing.
Aku melihat Atta masih sibuk dengan beberapa temannya. Aku nggak mau menyusahkannya untuk mengantarkanku pulang, hmm, aku coba telpon Dhani aja dah.
