37. MEROLLER-COASTERKAN HATIKU

1.1K 102 90
                                    


jangan lupa VOTE n COMMENT nya ya..

Enjooooooyyyyyyyy!!!

Shasa ara
🙏🙏🙏

Aku berkisah pada cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berkisah pada cinta.
Antara bahagia dan gundah
Semua karena dirimu

ATTA

Selesai sudah collab hari ini bareng Fateh, Mudah mudahan jadi trending dan sebentar lagi aku akan syuting Viral dong.

Sebenarnya semangatku untuk bertemu Ricis sudah hampir menipis. Aku kecewa saja dengan pertemuan terakhir kemarin. Kenapa aku ragukan cintanya pada lelaki itu?Kenapa aku masih pede banget mendekati dan menggodanya?

Tapi kan dia juga sering berpura-pura menggodaku. Membuat kehangatan yang redup kembali membara, tidak seperti dirinya, aku tidak bisa berpura pura dalam urusan perasaan. Dia mungkin bisa mempermainkan hatiku, tapi aku sendiri tidak bisa menjaga hatiku. Aku terlalu mengagumi segala hal yang ada pada dirinya.

Dan malam ini seperti biasa kami syuting, aku mulai terbiasa dengan gombalannya. Sekarang aku bisa menimpali gombalannya dengan aktingku juga. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya akting karena aku juga sejujurnya baper. Dia selalu menyiksa perasaanku yang mencinta, so, Makasih sudah membuat aku gundah gulana, bahkan terkadang kau membuatku tersenyum, Makasih Ricis untuk selalu meroller-coasterkan hatiku.

Setelah selesai syuting, aku menyamperinya yang kebetulan dia lagi sendirian. Mungkin Denias belum datang menjemputnya.

"Sendirian, Cis? Mana Dhani?"

Ricis kaget melihat kedatanganku yang tiba tiba dan aku mengambil posisi duduk di sampingnya. Mataku erat menatapnya.

"Entah nih...ditelpon belum juga diangkat. Kesel bat. Mending aku pulang ma anak-anak." Rengutnya dengan wajah menggemaskan itu.

"Aku anterin mau?"aku menunjukkan perhatianku padanya. Tidak berharap banyak, hanya care saja.

Dia menatapku beberapa detik. No, jangan pandang aku begitu, beb. Aku gugup dipandang begitu.

"Nanti merepotkan kamu."

"Nggaklah. Mau nggak?" Aku menatapnya lembut agar dia merasa nyaman dengan ajakanku.

Dia menatap jam di lengannya , menunduk sambil menggigit kukunya. Aku tahu dia berfikir dan menimbang.

"Kalau nggak mau, nggak apa apa juga." Aku berdiri hendak meninggalkannya.

"Eh, bentar dulu. W telpon Dhani ya."

"Oke." Aku kembali duduk di sampingnya sambil mencuri pandang dirinya yang fokus menelpon. Aku memperhatikan wajahnya, Matanya yang indah terlihat cemas. Bibirnya yang imut mengerucut membuat aku semakin gemes dengannya. Eh dia makin lama makin cantik... ingin rasanya aku memilikinya tapi... aku tersentak ketika matanya tertuju padaku. Refleks aku membuka suara,

ATTA_KU (RICISATTA) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang