12

22 5 2
                                    

The chapter is short and typos are excessive.

Cila hanya bisa memeluk lutut di pojokkan kelas, sekedar menenangkan emosional yang sedang tidak baik karena mata yang terus saja ingin menangis. Saat ini Cila tidak ingin dan memaksakan diri untuk tidak menangis. Karena semakin ia menangis dan lemah, sang musuh akan semakin senang dengan tindakan buruk yang dilakukan untuknya.

Kelas sudah sepi, semua murid kelas pulang setelah beberapa dari mereka menyelesaikan tugas untuk piket. Cila sekarang sedang menunggu Kakakㅡ Rezvan datang menghampiri. Rion saja tadi sangat tak peduli kepada Cila padahal tadi Tiara sempat memukul beberapa kali kepalanya dan memberikan kata-kata pedas yang tak pantas. Tanpa tahu apa yang ia lakukan selagi menunggu sang Kakak datang.

Biasanya sih Cila menonton barbie di ponsel jika menunggu lama Rezvan yang sedang kerja kelompok dan semacamnya. Tapi saat ini Cila sedang tidak ingin karena suasana hati yang buruk.

"Cila tumben belom pulang?" tanya tiba-tiba Agneta yang baru saja masuk ke dalam kelas.

Membuat Cila yang sebelumnya menundukkan kepala kini langsung menengok ke arah suara yang sudah mengganggu ketenangannya. Wajah Cila menjadi pucat saat Agneta mendekati keberadaan Cila.

"Kamu ngapain di sini? Mending temenin aku ke toilet sebentar," ujar Agneta dengan senyum manis yang ia miliki.

"Enggak Agneta! Cila mau di sini aja nunggu Abang dateng," jelas Cila membuat Agneta mencebikkan bibirnya.

"Ayolah La, aku udah kebelet pengen pipis ini soalnya," paksa Agneta seraya menarik lengan putih Cila.

Membuat Cila dengan takut dan terpaksa mengiyakan lalu melepas tas yang tadi masih terpasang di punggung, menaruh tas di bangku yang ia tempati. Kali saja Rezvan mengerti maksudnya dan memilih menunggu Cila sebentar dengan tas yang ia tinggalkan.

-oOo-

Grup Whats App kelas sungguh membuat Rion yang sedang mengerjakan tugas menggeram kesal merasa terganggu. Terus berbunyi tapi yang mereka ributkan sangatlah tidak penting, yaitu kedatangan murid baru besok di kelas mereka walaupun itu masih 'dugaan.' Tapi Rion tidak peduli, sungguh tidak peduli.

XI IPA 5

Azwar: kali aja gtu dptny cewek cantik kayak Ariana Grande

Vannia: ^Gk mungkin goblok, kecantikkan itu mah

Tiara: Gw sih ngarepnya cogan kayak Cha Eunwoo, uwuuu pengen bgt deh

Deno: ^apaan sih, plastik aja dibanggain. Gntengan jg gue

Safira: ^klo nggk tau apa" nggk usah bacot kunyuk!!

Reghina: ^i agree

Reghina: gue nggk muluk" sih ye, Jimin BTS aja gue udh seneng dah.

Deya: bdo amat Re, gue kagak ngrti dah BTS BTSan.

Dino: ngpain dah kembaran gue si Jimin disebut-sebut.

Safira: lah nih bocah kgak inget kembran realnya anjer

Deno: DINO!! APAAN LO NJING KGAK NGANGGEP GUA JDI KEMBARAN!! DURHAKA BGT LO

Dimas: njeng capslock jeboool

Tika keluar
Fathah keluar

Helmi: lah napa dah pada keluar

Choose Silence | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang