[S1] - 5. Adik Kelas

714 160 3
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tau apa yang terjadi setelah kun meminta joy main?

Joy tentunya tidak menanggapi omongan tidak jelas kekasihnya itu, ia langsung tidur meninggalkan kun.

Lalu sekarang mereka sedang berada di kamar mandi sekolah, sekarang masih jam 06.45 mereka sedang bersiap-siap untuk sekolah.

Tentunya tidak mandi, karna mereka berdua hanya sekedar mencuci wajah untuk membersihkan wajah bangun tidur mereka.

Bukan, yang mencuci wajah hanya kun saja. Joy tidak hanya mencuci wajah, ia harus mencuci rambut nya juga. Ia tidak suka jika rambut nya lepek. Alasannya karena kun sering menciumi kepala joy.

"Yang, mandi juga gak ya? Gerah amat nih." Ujar joy.

"Serah lu dah, sekarang udah jam 7 kurang."

"Lengket nih badan, gak bisa gua kalo gak mandi sehari."

"Yaudah sana mandi, gua tunggu di kelas dah."

"Ih, tar kalo ada yang ngintipin gua gimana?!"

"Biasa nya juga b aja."

Joy hanya membuang mata, ia langsung mengambil tasnya tepat bersebelahan dengan kun, joy ingin mengambil sabun untuk membersihkan dirinya.

"Gak usah deh, udah rame." Kata kun saat joy ingin masuk ke salah satu kamar mandi.

"Ih tapi lengket, tar kalo tiba-tiba gua di serang sama lu kan gak lucu kalo gua bau keringet."

"Tar pelajaran olahraga kan?" Tanya kun.

"Oh iya ya." Joy tau maksud dari perkataan kekasihnya.

"Yaudah ayo ke kelas." Ajak kun.

"Bentar, gincuan dulu hehe."

"Dasar jamet." Sehabis berbicara seperti itu kun langsung pergi meninggalkan joy lalu pergi menuju kelas.

Selesai mengoleskan sesuatu di bibirnya, joy langsung lari mengejar sang pujaan hati.

Selama perjalanan menuju kelas melewati koridor, joy berdecak kesal. Pasalnya adik-adik kelasnya itu, melirik kekasihnya.

"Seganteng itukah gua?" Tanya kun kepada joy.

"Kalo gak ganteng, ngapain gua pacaran sama lo." Setelah bicara seperti itu, mereka berdua berhenti di saat bersamaan.

Kun hanya terdiam, tanpa berekspresi. Tidak terdeteksi wajahnya seperti apa.

Joy? Jangan ditanya, amarahnya kini sudah di ubun-ubun.

"Gak ada kapok-kapok nya juga nih kamu ya hehe." Ujar joy kepada seseorang yang berada di hadapannya.

5.1 TERLALU BURUK [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang