Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Kini, kun dan juga joy sudah sampai pada negara tempat lahir kun. Melakukan perjalanan yang cukup panjang bagi keduanya sama sekali melelahkan.
"Mau langsung kerumah buyut gua apa cari hotel?" Tanya kun.
"Gak tau, terserah lo aja. Badan gua pada remuk nih. Yang cepet nyampe aja." Bohong jika joy berkata seperti itu, ia tak ingin pulang kerumah keluarga besar kun. Ia takut disana ia tak diterima dan malah diperlakukan sebaliknya.
"Cari hotel aja kali ya? Soalnya rada jauh rumah buyut gua makan waktu 2 jam setengah." Joy berteriak kesenangan di dalam hati.
"Iya, terserah."
"Kayanya di bandara ini nyediain hotel deh, bentar lo di sini aja, gua mau tanya dulu." Joy mengangguk.
Joy mencari tempat untuk di dudukinya, sungguh berjam-jam berada didalam pesawat dan hanya duduk saja, membuat tubuhnya remuk.
Tak sampai lima menit, kun sudah kembali dengan minuman di tangannya. "Nih minum, kata nya hotel ada di depan sana. Mau jalan kaki atau naik taksi?"
"Jauh gak?"
"Ya jauh lah, lo kata dari sini lewatin parkiran bandara gak jauh? Tapi terserah lo sih kalo mau jalan, biar romantis."
"NAJIS, DASAR DPR."
Kun tertawa, lalu membawa koper-kopernya dan mulai mencari taksi.
"Jalan aja dah, tapi lo gendong gua ya."
"OGAH!" Joy terkekeh.
Setelah mendapatkan taksi, mereka berdua mulai memasuki barang-barang bawaan mereka dan mulai memasuki taksi tersebut.
Kun mulai berbincang dengan supir taksinya dengan mengunakan bahasa china yang sedikit kental.
"Lucu banget sih bahasa mandarin." Joy yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan tanpa tahu artinya itu hanya tertawa.
"Nanti gua ajarin, biar kalo dateng ke acara imlekan lo pake bahasa mandarin."
"Iya aja dah gua mah."
Hanya memakan waktu kurang dari sepuluh menit akhirnya kun dan juga joy sampai pada hotel yang mereka tuju.
"1 malem aja kan?" Tanya kun.
"Ya, iya. Emang mau berapa lama? Kalo lama-lama tar diamuk emak lo."
"Iya juga sih, Yaudah lo duduk di sana aja. Gua pesen kamar dulu."
"Satu kamar aja, lagi pengen tidur bareng."
Kun hanya diam tak menjawab.
Setelah selesai memesan kamar, kini keduanya tengah berbaring di tempat tidur king size
KAMU SEDANG MEMBACA
5.1 TERLALU BURUK [Paused]
Fanfictionつ ft. kun, joy [S1] ❝bukan hanya terlalu buruk, tetapi juga sangat buruk.❞ ☾ · · end+ © jaesluth, 2 O 1 9 ┄┄──────────┄┄ [S2] ❝yang berat, bukan rindu. Tapi, beban hidup.❞ © jaesluth, 2 O 2 O