Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kun sedang diobati oleh ten. Ten memandang wajah temannya itu kasian, tapi ia sedang berusaha untuk tidak merasa kasian kepada pengecut didepannya ini.
"Makasih ten." Ten tak menjawab, memilih untuk diam.
"Maafin gua." Menundukkan wajah lusuh nya itu.
"Pengecut lo."
"Iya, gua tau."
"Bangsat juga, untung sih jaehyun yang mukul lo. Coba kalo gua, udah gak ada napas kali lo." Kun terkekeh.
"Mau dong gua di abisin ama lo." Kun menantang, lalu ten memencet luka yang ada pada wajah kun itu. "Anjing, sakit bangsat."
"Makannya jan gegayaan." Ucap ten sembari membersihkan luka-luka.
"Jennie mana?"
"Anjing, masih aja. Noh lagi di interogasi ama geng cabe-cabean."
Kun berusaha untuk bangkit, "mo ngapain anjing."
"Jennie, nanti dia-"
"Peduli amat sih sat, udah duduk aja disini. Gak bakalan bonyok juga tuh cewek."
"Gak gitu ten, bukan salah dia-"
Ten menghela napas, "iya gua tau, semuanya juga paham sama kondisi Lo yang sekarang."
Kun duduk kembali, tubuhnya benar-benar sakit sekali. Kun masih tidak menyangka kalau jaehyun punya tenaga sekuat itu.
"Joy gimana."
"Masih kaya biasa."
"Anak-anak?"
"Dibawa kerumah rose."
"Lio?"
"Iye anjing, lio juga. Anak gua, anak bang taeil. Semuanya dititip di rumah rose."
Kun mengangguk.
"Dah, gua cabut dulu. Lo istirahat aja." Ten beranjak pergi meninggalkan kun, terlalu malas melihat wajah sang pengecut.
"Ten, tolong jangan apa-apain jennie."
"Bacot."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana kun?" Tanya yuta, yang sedang merokok.
"Istirahat."
"Anjing gua masih gak nyangka. Kejam banget neneknya, pengen tak hih." Ucap johnny.
"Sih jennie mana?"
"Dikamar nya, tadi gua mau ikutan malah diusir." Kata taeil.
"Jaehyun?"
"Balik, ama rose ngurus anak-anak."
"Lo pada goblok apa gimana sih. Kasian tolol sih rose ngurus tujuh anak. Pada kemana otak lo." Ten langsung bangun, berlari ke arah rumah rose dan jaehyun untuk melihat anak-anaknya. Dan diikuti oleh yang lainnya.
"SAMLEKOM, SPADA." Johnny memukul kepala yuta.
"Brisik oon, udah tau banyak bayi."
"Eh kenapa kak?" Tanya rose yang baru saja datang.
"Anak-anak gimana?" Tanya taeil.
"Tidur semua, cuma sih lio aja yang nangis terus." Kata rose sembari menuntun arah untuk ke kamar para bayi.
"Balikin aja ke emaknya." Kata yuta.
"Yang ada malah tambah nangis lah tolol. Dah tau emaknya lagi di interogasi."
"Jaehyun gimana?"
"Oh dia lagi gendong lio, ada tuh di kamar aku. Tunggu ya aku panggilin dulu, kalian tunggu disini aja."
Rose pergi memanggil jaehyun. Sedangkan bapak-bapak yang ditinggal para istrinya hanya melihat bayi-bayi kecil yang sedang tertidur.
"Kalo dipikir-pikir, joy keren ya. Ngelahirin tiga anak. Butuh perjuangan, mana pake koma segala, trus juga masih ngandung bayi." Kata taeil sambil memandang anak-anak joy.
"Iya lah keren, awas aja sampe sih tolol itu malah ninggalin joy. Gua bom anjing gedung pernikahan nya." Kata ten, yang masih tersulut emosi.
"Jangankan lo, gua culik ceweknya abis itu gua bunuh, trus gua buang ke kali mayatnya."
"Sadis amat John." Kata yuta.
Tak lama setelah itu, jaehyun dan rose datang sembari membawa mark yang masih menangis kejar.
"Kenapa?" Tanya jaehyun ketus.
"Lio balikin aja ke emaknya."
"Gausah, biar gua aja ama rose yang ngurus bang."
"Jan gitu, butuh asi kali dia tuh."
"Emangnya, kak seulgi sama yang lain udah selesai ngomong sama kak Jennie nya?" Tanya rose.
"Gak tau, makannya kasih aja. Biar mereka gak ngomong banyak. Lo tau sendiri cewek kalo udah ngomong bisa ampe dakjal keluar."
"Yaudah, aku aja yang ngasih. Kalian cowok-cowok jagain bayi-bayi ini."
"Jangan lo rose. Yang ada makin panjang pembicaraan nya." Kata yuta melarang keras.
"Udah jaehyun aja, biar lo sekalian ngomong ama kun."
"Ogah, lo aja nih bang." Jaehyun memberi mark ke taeil.
"Yaudah, gua cabut dulu." Taeil pergi sembari membawa mark.
"Trus mau gimana?" Tanya ten.
"Kalo sampe mereka beneran nikah, gua sama rose bakalan bawa joy sama anak-anaknya kerumah papa gua di amerika."
"Jangan gila."
"Engga kak, harus begitu. Kalaupun mereka nikah trus masih tetep merjuangin kak joy mending gak usah sama sekali. Apalagi mau ngambil hak asuh anak-anak nya."
"Gak gitu rose, masalahnya nenek kun jago main hukum. Yang ada lo berdua yang kena." Kata ten.
"Iya bener, hak asuh anak-anak bisa aja jatoh ke tangan mereka. Cuman, gua yakin sih tua bangka itu gak bakalan perjuangin joy lagi. Kaya yang di bilang kun aja, tua bangka itu udah nganggep joy gak ada." Kata johnny.
"Kalo dia pakai hukum, kita juga bisa. Om aku punya koneksi tinggi. Jadi kita gak usah khawatir."
Jaehyun dan yang lainnya hanya saling pandang memandang. Dan hanya tersenyum miris.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.