Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kun bingung harus bagaimana sekarang, kini dirinya sudah berada di rumah sakit. Ia masih menggenggam testpack yang istrinya berikan tadi.
Rencananya sekarang adalah untuk menemui dokter kandungan, ia harus menanyakan kebenaran pada testpack ini.
Umur kun dan joy masih menginjak 19 tahun, apakah itu pantas? Belum lagi kini dirinya masih menjadi mahasiswa.
Diumur dua puluh nanti dirinya sudah menimang bayi, anaknya sendiri. Ini belum pernah terpikirkan olehnya sama sekali.
Waktu ingin menikah dengan joy, Kun hanya ingin mengikat istrinya itu. Tapi, sama sekali Kun tak pernah memikirkan tentang anak.
Jadi, sekarang harus bagaimana? Apakah ia harus meminta joy untuk menggugurkan anaknya itu?
Tidak, itu tidak mungkin sama sekali. Walaupun kun belum siap, tetapi dirinya enggan untuk membunuh janin yang kini berada pada rahim istrinya. Ia tak ingin menjadi pendosa kembali.
"Jadi? Ada apa bapak datang kemari?" Tanya seorang dokter yang kini sudah berhadapan dengan Kun.
"Saya... bingung dok."
"Bingung? Ada apa memangnya? Apa bapak sadar sekarang bapak sedang ada di spesialis dokter kandungan."
"Iya saya tau dok, saya kemari hanya ingin memastikan sesuatu." Kun memberikan testpack itu. "Garis yang di sebelah samar, apa itu juga termasuk dalam kategori kehamilan?" Ah entah kun harus menyebut nya apa.
"Kategori kehamilan?" Dokter yang berada tepat didepan kun hanya menahan tawanya. "Maksud bapak ini akurat atau engga gitu?"
Kun mengangguk antusias. "Istri saya baru aja cek pake itu, tapi di sebelahnya samar dok. Apa itu tandanya Istri saya hamil?"
"Kemungkinan iya pak."
"Kok, kemungkinan sih dok! Yang pasti dong dok."
"Kalau bapak ingin lebih tau, bapak bisa membawa istri bapak kemari."
"Dia nya gak mau dok, udah saya ajakin padahal."
Sang dokter menghela napas, "kalau begitu, bapak coba aja beli testpack nya lagi. Trus nanti suruh istri bapak coba."
"Kalo samar lagi gimana dok?"
"Mana saya tau, emang saya testpack nya."
Ini dokter kandungan apa dokter gadungan sih?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kun sudah berada didepan rumah, ketika ia ingin masuk tiba-tiba dirinya sudah terjatuh karena terkena pukulan.
"APA-APAAN ANJING!" Kun meringis, tonjokan yang diberikan jaehyun tidak main-main.
"Abis kemana lo hah? Gak mau tanggung jawab, padahal itu kesalahan lo juga."
"Lah, ngapasi. Udah gila lo? Masih ada akhlak gak si lo anjing? Sakit tai." Kun memegangi rahangnya.
"Lo abis kemana? Istri lo pingsan, nangis dari tadi lo kemana aja anjing?"
Pertengkaran dimulai.
"Nih, gua beli testpack." Kun menunjukkan plastik yang berisikan testpack.
"Masih penting beli ginian?!"
"Ya penting lah! Lo gak tau seberapa paniknya gua?"
"Lo gada otak apa gimana sih? Kalo lo sama bini lo gak mau punya anak ngapain gak pake pengaman!" Jaehyun sudah benar-benar tersulut emosi.
"Ya otak masih ada! Makannya gua beli testpack lagi. Gua abis dari dokter kandungan, makannya lo jangan sok tau. Minggir!" Kun mendorong tubuh jaehyun agar tak didepannya lagi.
Ia berlari ke arah kamar untuk melihat keadaan istrinya.
"Joy." Ya, Joy sepertinya benar-benar hilang kesadaran. Matanya yang membengkak membuat kun jadi merasa bersalah.
"Rose, lo mending sama jaehyun pulang aja. Ini udah jam 11 malem, makasih udah nemenin joy."
Rose bangun dari duduknya. "Iya kak, maaf sebelumnya. Tapi, saya gak setuju kalo kalian gugurin janin yang gak bersalah ini."
"Gua gak ada niat buat gugurin janin itu, gua tau itu kesalahan gua. Jadi, gua harus mempertanggungjawabkan apa yang udah terjadi."
"Tolong kak, bujuk kak joy untuk gak menghilangkan sosok yang ada di dalam perut nya."
Kun mengangguk, lalu ia menaruh plastik di meja yang berada di sampingnya.
"Salah joy, ini salah. Kita harus tanggung jawab."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.