Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Sudah dihari kedua keadaan joy belum ada kabar. Ruang operasi itu sudah bekerja dari sembilan jam yang lalu. Kun tak boleh melihat istrinya itu dikarenakan sang istri sedang menjalankan operasi sesar.
Kun dan yang lain masih menunggu diluar ruangan operasi itu. Keadaan makin menegang saat semua keluarga inti kun mulai berdatangan.
Ibu dan ayah kun pun ikut panik saat mendengar kabar joy sedang dalam keadaan koma. Begitupun nenek kun yang datang jauh dari china hanya untuk melihat keadaan cucunya.
"Kamu yang sabar ya husayn. Mama yakin semuanya akan selamat. Mama yakin semuanya akan kembali seperti keadaan sebelumnya."
Kun memeluk ibunya, memeluk sangat erat. Kemarin dokter bilang untuk menjalankan operasi sesar ini juga dapat menyebabkan komplikasi terhadap ibu dan bayinya.
Tak lama pintu ruang operasi terbuka, membuat semuanya terbangun untuk melihat keadaan.
"Bapak kun?"
Kun langsung menghampiri sang dokter.
"Anak kedua telah lahir. Tapi," sang dokter menggantungkan kalimatnya takut untuk mengatakan kalimat selanjutnya.
"Tapi apa dok?" Bukan kun yang menjawab, tapi rose.
"Saat kami mencoba untuk mengeluarkan bayi selanjutnya pasien terkena masalah preekslampsia yaitu sama seperti eklampsia tapi kali ini menimbulkan kejang-kejang dan itu tidak biasa. Dan untung nya pasien masih bisa diselamatkan, namun untuk pengambilan bayi selanjutnya masih sangat berisiko. Jadi, saya sarankan untuk melakukan operasi sesar selanjutnya dalam dua bulan kedepan, atau kalau kesehatan pasien stabil bisa melakukan operasi secepatnya."
Semua orang terkejut mendengar penuturan sang dokter.
"Bagaimana jika pasien dipindahkan ke rumah sakit di luar negeri yang fasilitas nya lebih baik dari ini?"
Semua orang tambah terkejut dengan perkataan sang wanita tua yang terduduk dikursi roda itu.
"Maaf ibu, sebaiknya jangan. Mari kita ikuti prosedur rumah sakit nya."
"Bagaimana bisa? Rumah sakit ini tidak bagus, mengurus satu pasien saja tidak becus ditambah masih ada bayi-bayi yang berada didalam perut ibu nya. Saya tidak mau tahu saya ingin membawa cucu saya untuk dipindahkan kerumah sakit luar negeri yang fasilitas nya lebih baik dan lengkap."
"Maaf ibu, kalau ibu mengikuti kemauan diri sendiri. Pasien dan anak yang berada di dalam kandungan bisa tak terselamatkan. Walaupun kemungkinan kecil untuk pasien bisa terselamatkan. Tapi jika pasien dipindahkan tanpa mengikuti prosedur yang ada, detak jantung nya akan melemah dan membuat calon bayinya tak bisa bernyawa lagi."
"Tapi saya ingin-"
"EH TUA BANGKA DIEM AJA DEH. LO PIKIR NYAWA ORANG MAIN-MAIN?! MASIH ADA DUA CALON BAYI DAN GUA GAK MAU TIBA-TIBA MEREKA MATI YA. GUA JUGA GAK MAU JOY MAIN PERGI GITU AJA."
Itu jennie, ia sudah tak tahan dengan nenek tua itu. Sedari tadi mulutnya hanya mengoceh saja tanpa tahu bagaimana nanti kelanjutannya.
"Tenang jen, itu orang tua." Ucap johnny menenangkan temannya itu.
"Oh saya tau kamu. Kamu kan yang ngemis-ngemis untuk buat cucu saya agar bisa mengurus anak tanpa bapak itu?"
Jennie terkejut mendengar penuturan nenek tua itu. "APA LO BIL-"
Kun menahan jennie. "Nek, maaf kalo jennie lancang sama nenek. Tapi maaf lagi kalo husayn bilang ini ke nenek. Jennie gak ngemis-ngemis minta sama husayn. Husayn ikhlas jadi ayah dari anak yang gak bersalah itu. Husayn juga minta maaf kalo husayn nyuruh nenek untuk balik ke china. Karena husayn gak mau kalo nenek nyuruh istri husayn untuk dipindahin ke luar negeri dalam keadaan seperti ini."
Kun menghela napasnya, entah perkataan benar atau tidak. Karena kalau benar pun, menurut kun ini salah. Karena neneknya itu tak suka dibantah.
"Walaupun sebagian besar joy gak bakal selamat, tapi husayn gak mau kehilangan dua calon anak husayn nek. Walaupun secuil harapan untuk istri husayn selamat, husayn tetep mau pertahanin dia sampe dekat jantung nya udah gak berdetak lagi. Jadi husayn mohon sama nenek, jangan ambil keputusan sendiri, mari kita ikuti prosedur rumah sakit ini. Karena walaupun joy gak selamat pun husayn tetep mengharapkan kehadiran kedua calon anak husayn."
Kun meneteskan air matanya. Entah, ia menjadi cengeng sekarang. Biarkan saja biar semua orang tau betapa lemahnya seorang kun alhusayn yang tak mau ditinggal pergi oleh sang istrinya.
Jumat, 07 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
5.1 TERLALU BURUK [Paused]
Fanfictionつ ft. kun, joy [S1] ❝bukan hanya terlalu buruk, tetapi juga sangat buruk.❞ ☾ · · end+ © jaesluth, 2 O 1 9 ┄┄──────────┄┄ [S2] ❝yang berat, bukan rindu. Tapi, beban hidup.❞ © jaesluth, 2 O 2 O