Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Sudah lewat seminggu acara pertunangan kun dan joy, kini mereka berdua tengah melaksanakan acara pernikahan yang diadakan cukup tertutup dan hanya didatangi keluarga terdekat.
Setelah selesai melaksanakan adat dari keluarga pihak lelaki, yang cukup rumit bagi joy dan kun sendiri. Mereka berdua sekarang tengah menyapa tamu-tamu yang berdatangan seiring berjalanya waktu.
"Lo udah hubungin jaehyun?" Tanya joy yang kini sudah duduk disofa yang sudah memang disiapkan.
"Gak di angkat-angkat. Rose juga sama, hp nya mati."
Joy hanya mengangguk, lalu berdiri kembali setelah melihat tamu yang menaiki pelaminan untuk menyapanya.
"Selamat ya kalian, semoga cepat-cepat punya anak yang cantik dan juga tampan." Kun dan joy hanya saling menatap lalu tertawa hambar.
"Iya, terimakasih." Jawab joy dengan nada tertawa paksa.
Setelah itu joy duduk kembali, ia sangat lelah seharian ini. Dari jam tiga pagi sampai sekarang jam sepuluh malam dirinya dan kun sama sekali belum istirahat.
"Ngantuk?" Tanya kun yang melihat joy sudah tidak mempunyai semangat hidup.
Joy mengangguk, "mau tidur." Joy mengerucutkan bibirnya, sungguh kalau dikatakan tubuhnya ini butuh tempat untuk ditiduri.
"Sabar ya, nanti pulang dari sini gua pijitin." Joy mengangguk lagi, ia sungguh tidak kuat menahan sakit di tubuhnya ini.
Kun ikut duduk disamping joy, membawa tubuh gadis itu ke pelukannya. "Berarti tar malem gak malem pertama dong?"
Joy yang mendengarnya membuang napas kasar. "Bodo ya, gak tau capek apa?"
"Hehe, iya bercanda. Nanti aku kasih pijit plus-plus mau?" Setelah mendengar kun berbicara seperti itu, dirinya mendapatkan pukulan tepat pada kepalanya.
"Ngeselin!" Kun tertawa lalu kembali memeluk tubuh lemah joy itu.
"Mesra-mesraan nya bisa pas malem pertama bisa kali?" Kun dan joy terkejut mendengar itu, lalu mereka berdua segera bangun dari duduknya.
"Doyoung!?" Joy memekik kencang, lalu memajukan langkah agar dirinya bisa memeluk teman masa kecilnya itu.
Doyoung membalas pelukan erat joy kepadanya "udah jangan nangis, gua tau gua ngangenin."
Joy masih tak mau melepaskan pelukannya dari doyoung. Demi apapun setelah pulang dari jepang doyoung meninggalkannya begitu saja. Tak tahu apa, joy kan butuh sandaran.
"Kak, gak mau meluk saya juga?"
Joy melepaskan pelukannya dari doyoung, lalu mengarah kepada sumber suara. Di sana sudah ada jaehyun dan rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
5.1 TERLALU BURUK [Paused]
Fanfictionつ ft. kun, joy [S1] ❝bukan hanya terlalu buruk, tetapi juga sangat buruk.❞ ☾ · · end+ © jaesluth, 2 O 1 9 ┄┄──────────┄┄ [S2] ❝yang berat, bukan rindu. Tapi, beban hidup.❞ © jaesluth, 2 O 2 O