Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Hanya beberapa kalimat yang dilontarkan jaehyun kepada kun, tubuh joy terjatuh ke tanah. Tak ada yang menangkapnya, mereka bertiga sibuk dengan pikiran sendiri.
"KOH KUN, TANTE." Winwin berlari menuju kun yang sedang berdiri menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.
Ten juga ikut berlari di belakang winwin, mereka juga ikut terkejut dengan pemandangan yang berada tepat didepannya. Dimana jaehyun tengah berdiri menatap kun melalui matanya yang kini meneteskan air mata, joy yang terduduk di tanah dengan memegangi kedua kaki, dan kun menatap lurus ke arah depan dengan tatapan kosongnya.
"Koh?" Winwin memanggil kun, agar dia tersadar dari lamunannya.
"Dimana?" Kun mengeluarkan suara, tetapi tetap memandang lurus ke arah depan.
"Apa nya?"
"Jatoh nya?"
"Saya liat di berita, sebelum itu mama kak kun telpon saya, kalo dia mau kemari. Pas saya cek ada berita pesawat xxx jatoh di Singapure. Berita nya baru beberapa jam yang lalu, langsung saya cari tau. Itu transitan dari amrik. Saya gak tau pasti, tapi feeling saya itu pesawat mama kak kun." Setelah jaehyun menjelaskan, ia menghela napasnya dalam-dalam sangat berat menceritakannya.
Kun mengepalkan tangannya, ia masih tidak percaya apa yang dikatakan oleh orang didepannya, hatinya sungguh sakit. Mendengar berita semacam itu, mau tidak mau ia harus mempercayainya.
"Itu baru feeling lo, bangsat." Kini kun tengah memegang kerah pakaian jaehyun, lalu siap ingin melayangkan tinjunya.
"Kun." Joy memanggil nama kun dengan lirih, ia masih tidak menyangka dengan pernyataan jaehyun.
Kun tak menengok, ia masih pada pendiriannya, ingin meninju wajah jaehyun.
"Kun, i-ini." Joy terbata-bata ia ingin menjelaskan kepada kun, tapi sepertinya ia sudah kehilangan energi. Bagaimana tidak, sekarang ponsel nya berbunyi dan disitu tertera nama orang yang sedang joy pikirkan.
"Ma-mama, ini mama kamu." Joy langsung bangun dari duduknya, lalu ia menghampiri kun yang masih dengan gerakan ingin meninju jaehyun.
Kun langsung melepaskan kerah baju jaehyun, lalu mengambil ponsel joy agar ia dapat melihatnya dengan jelas.
"Joy, i-ini serius?"
"Kamu tuh ya husayn! Sudah diberi tahu, di kasih peringatan tetapi tetap saja! Untung mama ke sini cuma sendiri, papa mu masih kerja di sana. Coba kalo papa mu tahu kalau kamu berbuat yang tidak-tidak lagi!" Ibu kun terus saja mengoceh di hadapan putranya, ia masih tidak percaya dengan anak nya ini. Walaupun sudah beberapa kali melakukan seperti ini, tetapi tetap saja ibu kun masih terkejut.
Kun yang habis-habisan dimarahi oleh ibunya, ia hanya terlihat pasrah saja. Ia sudah sangat bersyukur jika ibunya tidak terluka.
"Iya ma, maafin husayn. Husayn janji deh gak akan ulangi lagi." Kun kini memohon untuk dimaafkan oleh ibunya, kalau sudah ibunya seperti ini kun bisa apa?
"Akan mama maaf kan jika kamu menuruti beberapa permintaan mama!" Jawab ibu kun acuh, jika anaknya dimaafkan secara percuma, itu sama saja kun tidak akan jera.
"Oke, apa? Tapi kalo yang husayn gak mau. Husayn ogah."
"Kalau yang kamu mau, itu namanya bukan permintaan mama husayn." Kun cuma terkekeh saja, lalu ia kembali serius dengan ibunya.
"Mama mau, kamu urus perempuan itu yang bernama mina sampai dia lekas sembuh."
Kun terkejut akan permintaan ibunya, gila saja jika kun menjalankan permintaan ibu nya itu, bisa saja joy mengamuk.
"Ma, mama tau sendiri kan. Kalo joy-"
"Husayn mama tau, mama sudah kompromi dengan joy. Dan dia? Mau, dia malah dukung permintaan mama buat kamu."
Kun makin terkejut mendengarnya, tidak mungkin jika joy menyetujui permintaan ibunya itu, pasti ada sesuatu.
"Gimana sayn? Kamu mau kan?"
"Iya." Kun tak tau lagi harus berkata apa, ia harus membicarakan ini besok dengan joy.
"Oh iya, kalau bisa kamu malam ini mulai urus mina ya. Nanti mama antar kan kamu ke rumah sakit nya."
"Mama tau rumah sakit nya?"
"Sudah mama cari tau semua nya alhusayn! Kamu tinggal menjalankan apa yang mama suruh. Permintaan mama tidak cuma itu saja, nanti akan ada lagi."
"Apalagi sih mah? Menurut husayn itu aja udah buat husayn pusing setengah mati."
"Tidak, jika kamu tidak ingin mengikuti permintaan mama. Mama bisa suruh papa mu untuk mewujudkan permintaan mama."
Kun hanya menghela napas dalam-dalam, ia sudah tidak tahu lagi harus apa. Jika seorang teman pasti ibunya sudah kun lenyapkan.
"Iya oke, husayn bakalan turutin mama."
"Baik, urus mina lalu tinggalkan joy. Hanya sampai mina sembuh."
Jumat, 04 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
5.1 TERLALU BURUK [Paused]
Fanfictionつ ft. kun, joy [S1] ❝bukan hanya terlalu buruk, tetapi juga sangat buruk.❞ ☾ · · end+ © jaesluth, 2 O 1 9 ┄┄──────────┄┄ [S2] ❝yang berat, bukan rindu. Tapi, beban hidup.❞ © jaesluth, 2 O 2 O