Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joy sekarang sudah berada didepan kantor polisi, kini ia bersama winwin; teman dekat kun.
"Kok dia yang masuk penjara gua yang takut ya?" Ujar winwin.
"Ya, gimana ya. Udah lah, ayok kita masuk." Ajak joy, lalu mereka berdua masuk ke dalam kantor polisi tersebut.
Setelah masuk, padangan arah mata tertuju kepada mereka, joy tidak perduli. Tetapi winwin terlalu perduli.
Setelah itu mereka memasuki satu ruangan yang disana pastinya sudah ada ten yang menunggu kun yang sedang diinterogasi.
"Berapa jam?" Tanya joy kepada ten.
"Gak tau gak ngitung, pas nyampe di sini dia langsung di bawa kemari trus di diemin dulu berapa jam gitu. Abis itu baru mulai, gak ngeh."
"Oh."
"Lah tumben winwin ngikut."
"Gak tau, minta di jemput dia."
"Pantes lama."
"Eh iya, kun udah makan belom?"
"Udah tadi, di kasih roti ama air putih."
"Apa-apaan! Tuh polisi ngurung koh kun di sini cuma di kasih gituan doang?!" Ujar winwin kesal.
"Yah nama nya juga kantor polisi, emang lo kira restoran." Balas joy.
Sambil menunggu kun, joy memainkan ponsel nya. Banyak pesan yang masuk dari teman-temannya, mengatakan bahwa mereka akan ke sana untuk melihat kun. Tapi joy melarangnya, gila saja ini di kantor polisi bukan rumah yang seenaknya bolak-balik.
"Ten, ajak winwin makan gih. Laper kaya nya dia tuh, kesian gua liat muka nya kaya gelandang. Lo juga pasti belom makan kan?"
"Joy? Jadi pacar gua aja yuk, lisa aja gak segini perhatian nya ama gua. Hari ini ngasih kabar aja engga anjir."
"Ayo sini pacaran sama gua, tapi peler lo gua gunting dulu." Canda joy.
"Gila!" Joy hanya tertawa melihat ekspresi ten.
"Udah sana, kesian winwin muka nya kaya pengen di kasianin."
"Ralat, di yasinin kali joy." Mereka berdua tertawa sambil melihat wajah winwin yang kini sedang memelas melihat ponsel genggamnya.
Ten langsung membawa winwin untuk makan, karena ya mereka sudah beberapa jam di sini tapi tidak mengisi perutnya sama sekali.
"Tuh anak di tanyain apa aja sih, lama bener." Joy kembali memainkan ponselnya, lalu tiba-tiba ada telpon masuk dari ponselnya.
Mau tak mau, joy mengangkat telponnya.
"Hallo?"
"Ngapain nelpon?"
"Saya ada di depan kantor polisi."
"Ngapain sih? Mau mati lo ama kun?"
"Saya, mau masuk kak."
"Gak! Lo tunggu di luar, gua yang keluar."
Setelah itu joy mematikan sambungan telponnya lalu beranjak pergi keluar ruangan untuk menemui seseorang yang baru sama menelponnya.
"Balik sana."
"Mau ketemu kak kun."
"Jaehyun, plis lah. Lo tau kan kun tuh benci banget sama lo."
"Dari dulu, tapi saya mau ketemu sekarang."
"Ah elah, udah sana lo pulang aja. Kalo kun udah keluar trus ngeliat lo, makin ribet nanti urusan nya." Jaehyun, tak menjawab masih dengan ekspresi datarnya menanggapi omongan joy.
"Plis, plis, plis. Lo mending pulang."
"Kak, saya pengen ketemu dia, penting. Abis itu saya pengen ngajak kakak ke suatu tempat."
"Mau ngapain lagi sih?! Udah lah hyun, mending lo buka hati aja buat rose. Gua juga udah capek begini terus, Lo ngerasain gak sih?! Dari sd sampe sekarang gua di mainin terus sama rose. Bukan, lo gua sama kun di giniin terus. Gua udah muak plis, buka hati lo buat rose. Apa salah nya buka hati sama orang yang udah sayang dan cinta mati sama lo dari dulu?! Lupain gua, lo pasti bisa! Gua aja bisa lupain lo, perasaan gak bisa di paksain kan hyun? Gua udah coba buat lupain lo, susah emang tapi mau gimana lagi? Gua lebih cinta ke kun, rasa gua sama lo dulu itu cuma sekedar sayang aja. Lo gak usah berlebihan hyun, itu masa lalu yang bener-bener buat kita berempat susah buat lupain. Kita semua punya cara tersendiri buat lupain masa lalu itu. Kun? Dengan cara benci lo berdua. Rose? Dengan cara benci gua. Gua? Dengan cara menerima semua apa yang udah terjadi. Dan lo? Lo pasti bisa hyun, plis udahin semua nya. Gua gak bisa kalo gini terus, bisa-bisa yang ada lo buat gua benci sama lo!"
Joy tiba-tiba menangis, mengingat masa lalunya yang sulit ia lupakan membuat dirinya kembali teringat akan kejadian-kejadian yang sering menimpa dirinya.
"Udah kan?" Suara dingin itu ketika memasuki gendang telinga joy, ia langsung membalikkan tubuhnya ke arah sumber suara itu.
Kun, yang telah lama berdiri jauh di belakang joy kini menghampiri kedua orang yang tengah berdiri dengan ketegangan.
"Kun." Joy masih dengan isakannya, terlalu sakit melihat kun menatapnya dengan tatapan yang tak biasa.
"Masih mau disini? Udah denger kan lo tadi pacar gua ngomong apa aja?" Kun dengan sengaja menekankan kata pacar kepada jaehyun.
Jaehyun masih tak menggubris, ia masih berdiri tegak dengan tatapan wajah datarnya.
"Saya gak perduli, saya ke sini mau ngomong sama kak kun." Ucap jaehyun dengan nada datarnya.
"Yaudah, mumpung gua masih berdiri di sini. Cepet mau ngomong apaan?!"
"Mama kak kun, kecelakaan pesawat."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.