5.1 TERLALU BURUK [Paused]

[S2] - 20. Wedding Organizer

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Jennie termenung, entah memikirkan apa. Intinya ia benar-benar dilanda kebingungan.

"Sayang?" Yang dipanggil tak menjawab.

"Hey, honey?" Masih asyik dengan lamunannya sendiri.

"Jennie, sayang? Kamu gak kenapa-kenapa?"

Jennie tersadar "eh, e-engga kok tan."

"Kamu, kalo gak suka WO yang ini kita bisa ganti."

"Gak usah tan, a-aku suka kok. Hehe." Jennie menggigiti kuku-kuku jarinya.

"Yaudah kalo gitu, mama tanya nenek dulu ya." Ibu kun pergi meninggalkan jennie yang sedari tadi merasa resah.

"Maaf joy, maafin gua." Tak lama setelah itu ibu kun kembali.

"Sayang, nenek juga setuju kok." Jennie tersenyum miris menanggapi ocehan ibu kun. "Kalau gitu sekarang, kita langsung fitting baju ya. Mau sekalian tunggu kun atau kita berdua aja."

Kaki Jennie tak berhenti gemetar, jantungnya juga tak bisa berhenti sedari tadi.

"Terserah tante aja."

"Mama. Panggil mama ya mulai sekarang, kan seminggu lagi kamu bakal gantiin posisi joy."

Lagi-lagi jennie makin tak enak hati kala mendengar nama sahabatnya itu.

"I-iya mah."

Mereka lalu melanjutkan perjalanan untuk melakukan kegiatan yang sudah direncanakan. Niatnya hari ini, setelah memilih wedding organizer mereka ingin mencocokan gaun dan jas untuk hari pernikahan. Lalu setelah itu keluarga kun mengadakan makan besar keluarga.

"Gaun yang ini cocok buat kamu."

Ada tiga pilihan gaun. Dan semua itu menggoda iman jennie. Ah, sadar jennie!

"Kamu suka model ini tidak?"

Impian jennie, saat menikah ia ingin menjadi seorang putri kerajaan yang memakai gaun seperti ini. Ia ingin menikah dengan pangeran muda tampan, seperti taeyong bukan seperti kun.