Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah terhitung sebulan pernikahan antara kun dan juga joy, tidak ada masalah dalam sebulan ini. Hanya saja, mereka masih menganggap kalau ini masih main-main.
"KUN, AYO BANGUN!"
"Lima menit lagi."
"LO UDAH NGOMONG GITU LIMA KALI YA, BANGUN GAK ATAU GAK GUA KASIH JATAH." Joy berbicara dengan keras, karena ia sekarang sedang berada didapur menyiapkan makanan untuk dirinya dan juga kun.
"Ck, iya ini gua udah bangun."
"YAUDAH MANDI SANA."
"GAK USAH TERIAK, BERISIK TAU GA!?" Kun langsung berjalan ke arah kamar mandi.
"Salah pilih laki, kaya nya gua." Joy masih melanjutkan acara memasaknya sampai sudah selesai, ia menyiapkan dan menatanya agar terlihat rapih.
"Nah, gini kan enak. Saat nya mandi." Joy memasuki kamarnya, dan terlihat sangat berantakan. Well, semalam memang ada sesuatu yang dilakukan pasang itu.
"Capek banget gua lama-lama, di jadiin pembantu mulu." Joy merapikan tempat tidurnya itu, lalu membawa pakaian kotor yang berserakan dilantai ke dalam keranjang kotor.
Joy menoleh, kun sudah selesai mandi. "Eh sayang, selamat pagi istri ku." Kun menghampiri joy, dan mulai memeluknya dari belakang memberikan kecupan tepat dipipi sebelah kiri istrinya itu.
"Lepas ah, gua belom mandi."
"Morning kiss dulu."
"Pala lo morning kiss, ini udah jam 12 siang!" Joy langsung berlari memasuki kamar mandi. Kalau tidak dirinya tidak akan pernah mandi.
Semenjak dirinya sudah menjadi istri sah kun, suaminya itu ternyata memiliki hormon yang lebih-lebih ketika sudah sah seperti ini. Berbeda ketika masih menjadi seorang kekasih.
Semoga saja, impian mempunyai dua orang anak terencana. Ia tak mau jika anaknya lebih dari dua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rencana hari ini adalah pergi ke pernikahan jaehyun dan rose. Tapi, kun mengajak joy pergi ke taman bermain.
Waktunya akan termakan sangat banyak, belum lagi mereka berdua tidak mempunyai pakaian yang akan dikenakan ke pernikahan nanti.
"Ayolah balik aja. Nanti kalo kita telat ke pernikahan mereka gimana." Joy membujuk kun agar mereka berdua pulang.
"Engga, udah gua lagi pengen main rollercoaster."
"Lo aja ah, gua mana berani naik gituan."
"Ya makan nya, beraniin." Kun menarik lengan joy agar masuk ke taman bermain itu. Kun telah memesan dua tiket, tentu saja untuk dirinya dan juga istrinya itu.
Sampai ditempat bermain rollercoaster, kun memaksa joy agar ikut dengannya menaikkan wahana yang menurut joy seperti 'dengan cepat menyerahkan diri kepada tuhan'
"Gak ah."
"Cepet sayang, nanti tempat kamu di naikin sama yang lain."
"Gak mau! Gua takut."
"Mbak, cepet dong. Kalo gak mau naik biar saya aja nih." Joy menoleh ke arah belakangnya, seorang wanita dengan pakaian minim sedang menatapnya dengan sinis.
"Sok atuh, nih lewat." Joy memberikan jalan kepada wanita itu.
"Ayo mas naik, kalau pacar nya mas gak mau biar saya aja duduk di sebelah mas."
"Wah, anjing nyari gara-gara sama gua."
Joy masih sabar agar tidak menarik rambut wanita itu. "Sok, atuh mbak. Nih bawa nih laki saya."
Setelah itu, joy pergi dari tempat itu. Kun berdecak, "kan, mbak sih. Istri saya jadi ngambek nih." Setelah kun berbicara seperti itu, dirinya menyusul joy.
"Joy, jangan marah dong. Gua mana ta-"
"Brisik, gua mau pulang."
"Jangan pulang, baru juga masuk ke mari."
"O."
"Ayo, kita makan aja yu. Di sini ada tempat makanan korea, suka kan lo."
"G."
"Yaudah, ayo pulang dah."
"Y." Tidak ada yang lebih seram, dari amarah seorang joy.
Untung kun sabar, untung istrinya. Kalau tidak, joy akan kun tinggal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.