Hargailah, karya seseorang.
Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.
"Jadi?" Tanya joy yang baru saja turun dari mobil jaehyun.
"Sabar kak, bantuin turunin ini dulu." Jaehyun menunjuk barang-barang yang ia bawa dari rumahnya.
Joy mengerucutkan bibirnya. "Ih kan kepo tau."
Jaehyun yang melihatnya jadi gemas sendiri. "Ya sabar kak."
Setelah itu joy membawa barang-barang yang tadi ia bawa dari rumah jaehyun ke ruangan ibunya.
Sampai disana, joy menyusun baju-baju ibu jaehyun ke dalam lemari yang sudah disediakan disana.
"Kak, saya ke kantin dulu." Joy hanya mengangguk lalu ia kembali membereskan pakaian ibu jaehyun.
Tidak sampai satu jam, pekerjaan joy telah selesai. Lalu joy duduk disalah satu sofa dan mengambil ponselnya didalam tas sekolahnya.
"Oh iya anjir, mingyu." Joy mengecek ponselnya dan baru sadar jika ia sudah ada janji dengan mingyu untuk menghadiri pertandingan didekat dusun mingyu.
Tak lama jaehyun kembali dengan kantung plastik ditangannya. "Kak, nih saya beli susu." Jaehyun melihat joy yang sedang memainkan ponselnya.
"Eh hyun, gua pergi dulu ya. Udah ada janji nih." Joy terlihat panik.
"Janji? Sama mingyu ya?" Joy mengangguk lalu bangun dari duduknya dan segera ingin keluar ruangan tersebut.
"Kak, kalo misal nya saya ngelarang kakak buat ketemu dia gimana?" Joy berhenti saat ia sudah membuka pintu.
Joy menoleh "kenapa?"
"Kakak, gak mau denger cerita nya dulu?"
Joy bingung, apakah ia harus melanggar janjinya terhadap mingyu agar bisa mendengar cerita jaehyun?
Jaehyun yang melihat joy agak sedikit sakit, jika joy akan menolaknya. "Aduh gak bisa hyun, gua udah bilang mau ke sana. Yaudah ya, gua pergi dulu. Bye."
Sebelum joy benar-benar pergi jaehyun sedikit berbicara lagi. "Mingyu, ada sangkut paut nya sama mina."
Sehabis itu joy menutup pintu ruangannya, lalu berbalik arah ke jaehyun. "Rose, dia yang mulai." Jaehyun perlahan mulai menceritakan yang beberapa hari ini ia ketahui.
"Rose, lagi?" Jaehyun mengangguk.
"Rose, walaupun udah kelar sama chaeyeon. Tapi tetep lanjut sama mina, rose minta tolong sama chan pacar nya mina agar bantuin dia. Dan chan ngancem mina biar dia balik lagi buat main-main sama kun. Dan mingyu, dia juga."
"Apa? Mingyu kenapa?"
"Dia juga ikutan buat ngalihin kakak agar gak terlalu terlenah sama permainan rose. Mingyu mantan mina, dia juga kerja sama, sama rose. Mingyu, dia bukan apa yang dia ceritain ke kakak. Dia anak berada, dia masih punya keluarga, rumah dia bukan di dusun yang dia bilang."
Joy yang mendengarnya terkejut bukan main perihal tentang mingyu, apalagi tentang permainan baru rose untuk dirinya. "Tapi, pernikahan itu?"
"Iya itu beneran, gak termasuk rencana rose. Itu di luar nalar semua nya. Mina hamil anak chan, tapi chan gak mau tanggung jawab. Mina pernah tidur sama kak kun, tapi gak hubungan badan. Saya juga gak tau tentang pernikahan itu, tapi saya lagi usahain buat cari tau."
Jaehyun yang jarak agak jauh dari joy mulai menghampiri joy, lalu memeluknya untuk menenangkannya. Joy yang dipeluk oleh jaehyun, ia mulai mengeluarkan air matanya secara perlahan.
"Kenapa, rose terus begini sama gua?" Joy mulai menangis di pundak jaehyun, dia mulai membalas pelukan jaehyun, dan menangis sekeras-kerasnya. Tidak perduli jika ibu jaehyun sedang sakit.
"Ini, ini salah saya kak. Maaf." Joy semakin menangis, jaehyun mengelus pucuk kepala joy.
"Kak kun, dia sempet bilang ke saya. Dia nyuruh saya jagain kakak sekarang."
"Dia, gak mau ketemu kakak. Dia bilang dia udah gak pantes buat kakak lagi, dia terlalu pengecut buat bilang langsung. Jadi, dia sampein ke saya, kalo dia udahin hubungan antara kakak dan dia." Joy semakin mengeratkan pelukannya, ia sungguh tidak kuat jika masalah terus-menerus berdatangan kepadanya.
"Udah kak, masih ada saya di sini. Saya bakalan bantuin kakak sama kak kun, saya bakalan cari tau tentang pernikahan nya."
"Engga hyun, makasih buat semua nya. Lo udah terlalu baik sama gua, gua gak nyangka kalo lo bakal sedetail itu nyari tau tentang ini. Dan menurut gua, udah cukup, gak usah gali informasi lagi tentang pernikahan itu. Biar gua aja yang ngomong langsung sama kun, bagaimana pun gua tetep pacar dia sebelum gua yang ngomong langsung untuk minta putus. Gua gak mau kalo dia nyari perantara buat mutusin gua."
Jaehyun hanya tersenyum dan mengangguk, lalu kembali memeluk joy yang kembali menangis.
Semakin saya berjuang buat dapetin kakak, semakin pula peluang kakak buat pergi dari saya -jaehyun.
Rabu, 09 Oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
5.1 TERLALU BURUK [Paused]
Fanfictionつ ft. kun, joy [S1] ❝bukan hanya terlalu buruk, tetapi juga sangat buruk.❞ ☾ · · end+ © jaesluth, 2 O 1 9 ┄┄──────────┄┄ [S2] ❝yang berat, bukan rindu. Tapi, beban hidup.❞ © jaesluth, 2 O 2 O