[S1] - 32. Isi Surat Ibu

350 97 16
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Mendengarkan apa yang kun jabarkan membuat hati joy sedikit kecewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengarkan apa yang kun jabarkan membuat hati joy sedikit kecewa. Apa takdir hidupnya semudah ini untuk dipermainkan?

Setelah kun memberikan surat yang ibu jaehyun titipkan kepada kun, Joy berniat untuk tidak membaca itu.

Tapi, setelah kun pergi meninggalkannya. Ia menjadi sedikit merasa kecewa pada dirinya juga. Mengapa disaat masa kritis ibu jaehyun ia tidak di sampingnya?

Joy masih menangis, ia tak tau harus apa. Keputusan yang ia buat dulu untuk meninggalkan kun masih terlintas di pikirannya.

Apa ia harus menerima pernikahan ini? Kalau boleh jujur, ia memang bergantung hidup pada kun, hanya pada kun. Jika tidak, siapa yang akan ia percaya lagi selain kun?

Joy mulai melihat surat yang berada pada tangannya saat ini, apa ia harus membaca nya?

"Ibu, maafin izza ya bu."

Joy membuka kertas putih itu, lalu mulai membaca apa yang ada didalam surat tersebut.

Hai, anak ibu.

Mungkin kamu, melihat surat ini disaat ibu sudah tidak ada ya? Itu memang benar.

Joy, maafkan ibu ya sudah melarang jaehyun untuk tidak bersama kamu.

Ibu punya alasan tertentu sayang, jaehyun itu adik kamu. Sesama saudara tidak boleh menjalin hubungan sedarah bukan?

Ibu sangat tahu, seberapa besar rasa cinta jaehyun terhadap kamu. Tapi ibu tidak bisa biarkan itu terjadi nak.

Walaupun kamu bukan anak kandung ibu, tetapi ibu merawat kamu seperti anak kandung ibu sendiri.

Memberimu asi, sama seperti ibu memberi asi terhadap jaehyun. Darah ibu mengalir di dalam diri kalian berdua. Jadi, ibu berharap kalian berdua tetap akur sebagaimana layaknya seorang adik kakak.

Tolong jaga jaehyun ya, nak.

Ibu mencintai kalian lebih dari apapun, dan tolong kalian akur ya sampai kalian tua nanti.

Oh ya, ibu meminta kun untuk memberi surat ini kepada kamu. Jika sudah sampai ditangan kamu, tolong bilang kepada kun; ibu juga sangat mencintai dirinya karena telah berhasil menjaga kamu dari hal-hal yang tidak ibu inginkan.

Ibu setuju, jika kalian menikah. Hanya kun yang ibu percaya bisa menjaga kamu dengan tulus sepenuh hati.

Ibu percaya, kamu bisa bahagia setelah ini joy. Apa yang kamu alami selama ini akan terbalaskan jika kamu sabar menunggunya.

Jaga adik-adik mu ya, terutama jaehyun dia sangat nakal jika tidak diperhatikan. Jaga rose juga, suruh dia tulus menjaga jaehyun untuk ibu.

Kamu kakak yang kuat untuk menjaga kedua adik kamu!

Jika kamu yang menjaga mereka berdua, maka kun yang akan menjaga kamu dengan tulus, seperti ibu menjaga anak-anak ibu.

Terimakasih joy untuk tetap kuat menjalani semua yang telah kamu lalui saat ini. Ibu yakin kamu pasti bisa bahagia.

Salam dari ibu,

Izza kamila.

Joy kamila izza, ya nama itu di berikan oleh ibu jaehyun. Jika rose memakai nama marga kedua orang tuanya. Maka, joy memakai nama ibu jaehyun.

Joy bahkan tidak tahu kalau ia satu asi dengan jaehyun. Sungguh takdirnya dipermainkan.

"Ibu, joy janji untuk jaga mereka semua untuk ibu." Joy menangis dengan sangat kencang, hatinya benar-benar teriris.

Mengapa takdir mempermainkannya seperti ini, tak terlalu pantas untuk seorang anak malang seperti joy. Punya dosa besar apa ia dulu sampai harus seperti ini?

 Punya dosa besar apa ia dulu sampai harus seperti ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pulang?" Joy hanya mengangguk. Setelah menangis ditengah hutan, Joy kembali ke dalam mobil kun.

Kun langsung menjalankan mobilnya, "pulang ke mana?"

"Apartment aja." Kun mengangguk, lalu menancapkan gas dengan kecepatan sedang.

Selama diperjalanan hanya diisi dengan keheningan. "Jaehyun tadi nelpon,"

"Jaehyun sama rose nikah kapan?"

"Barengan sama kita. Eh, maksud gua nikah nya di barengin, tapi kalo mau pisah juga gak papa. Eh, maksud nya kalo lo gak mau nikah, mereka bisa ngelakuin itu dengan cepet. Tergantung mereka." Kun panik saat menjelaskan tentang pernikahan itu.

"Gak ada acara lamaran?"

"Kan mereka udah tunangan di rumah sakit waktu itu."

"Maksud gua, lo gak ada niat buat ngelamar gua dulu?"

Kun yang mendengar itu langsung berhenti mendadak, kedua bola matanya menatap lurus dengan hati yang sangat kacau.

"Kalo di tanya tuh jawab." Joy yang melihat tingkah Kun hanya terkekeh.

Kun menoleh ke arah joy dengan tatapan tidak percaya, apa ia tidak salah dengar?

"Lo ngo-ngomong a-apa barusan?"

"Lo langsung mau nikahin gua? Padahal lo tau sendiri, kalo nikah sama gua harus pake acara lamaran dulu. Emang udah pasti gua mau nikah sama lo kalo lo gak adain acara lamaran?"

Joy menyampingkan tubuhnya ke arah kun lalu membuat kedua tangan dilipat dibagian dada, "ya seenggak nya lamar gua gitu di tempat-tempat yang romantis."

Tolong bilang ke kun kalo semua ini hanya mimpi.

Tolong bilang ke kun kalo semua ini hanya mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 01 November 2019

5.1 TERLALU BURUK [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang