[S2] - 6. Calon Buah Hati

223 57 12
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Sekarang kun dan joy sedang berada didokter kandungan untuk mengecek sang janin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang kun dan joy sedang berada didokter kandungan untuk mengecek sang janin.

"Jadi? Kalian baru akan mengecek nya?" Tanya sang dokter.

"Istri saya, emang gak mau cek dok. Atau konsultasi ke dokter. Cuma karna sekarang saya bujuk akhirnya dia mau dok."

"Oke, mari kita cek."

Sang dokter pun mulai memeriksa kandungan yang sudah mulai membesar itu.

"Perut istri saya besar nya agak aneh dok, teman-teman istri saya perutnya tidak sebesar istri saya. Apakah istri saya dan kandungan nya baik-baik saja?"

"Seharusnya kalian mengeceknya dari awal, sekarang lihat di dalam perut istri bapak ada 4 calon buah hati yang sedang tumbuh. Ini wajar pak, bu. Jadi kalian tidak perlu khawatir. Janin-janin ini sungguh rentan, saya sarankan mulai sekarang ibu harus sering-sering konsultasi ke dokter kandungan."

Kun dan joy masih terdiam, saling memandang satu sama lain. Entah harus berkomentar seperti apa tentang perkataan yang baru saja dikatakan sang dokter.

Kun dan joy tidak salah dengar bukan? 4 calon buah hati? 4? Empat? E m p a t?

"Ja-jadi, saya se-sedang hamil anak em-empat?" Tanya joy sambil terbata-bata.

"Ya benar, ini bisa dilihat disini. Janin yang satu ini baru tumbuh 2 minggu, kedua janin yang ini sudah tumbuh 6 bulanan, dan yang satu ini sudah 5 bulanan. Jadi saya sarankan ibu harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas, apalagi kandungan yang baru muncul ini sedikit berbahaya, tolong dijaga dengan baik ya bu. Setelah ini saya akan membuat jadwal untuk konsultasi ibu."

Joy dan Kun masih tak percaya dengan empat calon bayi yang berada pada perutnya.

"Dan satu lagi, untuk bapak tolong di jaga ya pak hormon nya. Jika bapak masih melakukan kegiatan intim seperti sebelumnya, mungkin nanti akan tumbuh satu janin lagi."

Kun mencelos, ia tersadar sebulan lalu ia meminta joy untuk melayaninya. Ya ini salahnya, tapi Kun tidak tahu kalau akan menjadi seperti ini.

"Sa-saya pikir, saya hanya mengandung satu saja dok." Tanya joy yang masih speechless.

"Kalau mengandung satu janin saja, perut ibu tak akan seperti ini. Ini wajar saja bu, tetapi yang saya khawatirkan adalah janin yang baru tumbuh itu. Usia kandungannya baru memasuki dua minggu, tetapi ia sudah dihempit oleh beberapa janin yang sudah tumbuh terlebih dahulu. Sebaiknya, ibu harus benar-benar berhati-hati. Janin yang baru saja tumbuh ini bisa saja rentan terkena penyakit sebab akibat terbawa oleh faktor bayi kembar."

Joy dan kun mengangguk memahami perkataan sang dokter.

"Baik, ini hasil usg nya dan jadwal konsultasi yang ibu harus datangi. Dan sekali lagi tolong jaga kesehatan, kebugaran, jangan terlalu banyak beraktivitas. Beri nutrisi secukupnya."

"Baik dok terimakasih." Kun membawa joy keluar dari ruangan.

"Duduk dulu sebentar." Mengikuti kemauan sang istri, akhirnya mereka berdua duduk pada bangku yang berada dirumah sakit tersebut.

"Aku gak nyangka, aku pikir aku cuma ngandung satu anak aja."

"Aku juga, aku kaget banget. Ternyata antek-antek aku manjur semua."

"Coba, aku mau liat hasil usg nya."

Kun mengeluarkan foto hasil cek usg yang berada didalam amplop putih.

Kun mengeluarkan foto hasil cek usg yang berada didalam amplop putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Hanya ilustrasi)

Joy yang melihat itu, mengeluarkan air matanya. Kali ini, tanggung jawabnya tidak main-main. Ia dan suaminya harus mengurus empat anak sekaligus nanti.

"Hebat ya kamu kun." Joy masih menangis, mulai memeluk sang suami dan mengelus perutnya yang besar itu.

Kun tidak bisa berkata-kata, matanya berkaca-kaca tapi tak bisa menangis seperti istrinya.

"Aku gak nyangka, kamu bisa langsung gol 4." Joy semakin menangis kencang, benar-benar tidak menyangka. Di hatinya muncul perasaan yang benar-benar membuat dirinya sangat bahagia.

Kun memeluk sang istri sembari menenangkannya, ia pun tak menyangka benar-benar seperti menang mendapatkan lotre.

"Semoga, kita bisa besarin mereka dengan kasih sayang yang kita punya. Aku gak mau mereka kehilangan kasih sayang orang tua sama seperti aku dulu."

"Engga, gak akan. Aku maupun kamu, kita mampu untuk besarin mereka dengan tulus. Kita bisa, aku kamu pasti bisa besarin mereka dengan kasih sayang."

Rabu, 22 April 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rabu, 22 April 2020

📝 Maaf sekali tentang pembahasan janin pada cerita diatas. Aslinya tidak seperti itu, karena saya kurang luas mengetahui tentang bidang ini. Jadi saya hanya buat ilustrasi semata, hanya karangan saya saja. Mohon maaf kalau ada pihak yang tersinggung...

5.1 TERLALU BURUK [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang