[S2] - 8. Marga

282 54 1
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Teman-teman joy dan kun sudah berdatangan untuk menunggu sang calon bayi yang sebentar lagi akan hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Teman-teman joy dan kun sudah berdatangan untuk menunggu sang calon bayi yang sebentar lagi akan hadir.

Tapi saat ini bukan joy lah yang sedang menjalankan persalinan melainkan jennie sahabat dekat joy.

Sudah memakan waktu berjam-jam untuk mereka menanti kabar dari dokter tentang proses persalinan jennie.

"Aduh anjir panik nih gua, rasanya pengen brojol aja." Ucap lisa sembari mengelus perut besarnya.

"Berdoa makannya biar Jennie gak kenapa-kenapa. Gua juga panik nih, dia yang lahiran gua yang nahan napas." Seulgi pun tak kalah paniknya dengan yang lain.

"Semoga aja jennie gak kenapa-kenapa."

Mereka yang sedang was-was menanti kabar, tiba-tiba tersentak mendengar pintu ruang operasi terbuka.

"Suami ibu jennie?" Ucap sang dokter yang baru saja keluar.

Mereka semua yang berada disitu hanya saling pandang memandang, enggan berbuat sesuatu.

Joy mengelus lengan sang suami, memberi sinyal untuk mengajukan diri kepada sang dokter.

"Saya dok." Kun menghampiri sang dokter.

"Selamat pak, anak bapak lelaki. Normal dan tidak mempunyai kendala apapun. Setelah ini ibu jennie akan dipindahkan, baru bapak bisa melihat kondisi istri bapak dan anak bapak."

Kun mengangguk "baik dok, terimakasih banyak."

"Baik kalau begitu, saya permisi terlebih dahulu." Setelah sang dokter pergi, kun kembali menghampiri sang istri.

"Jadi lo serius?" Tanya johnny.

"Gila, gua kira cuma bercanda. Maduin joy? Apa tidak bakalan dipenggal kepala lo kun?" Ten berkata dengan nada sarkas.

"Gak gitu, udah lah kalian gak bakalan ngerti." Sanggah joy, lalu ia berdiri untuk pergi menemui jennie.

"Kalo gini, gua juga mau dinikahin kak kun."

"Lis, sumpah ya.. nanti kalo lo lahiran gua gak mau nemenin lo."

"Kalem ten. Hahaha."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
5.1 TERLALU BURUK [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang