[S2] - 9. Ber-istri 2

246 42 2
                                    

Hargailah, karya seseorang.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai.

Jika tidak, berhati-hatilah karyamu juga tidak akan dihargai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sumpah lo gak liat Joy?"

"Ya kan tadi ama lo bangsat."

"Tadi gua nyuruh dia balik lagi ke kamar jennie." Kun mulai frustasi dengan hilangnya sang istri. Sudah mau dua jam mencari keberadaan sang istri tapi tidak ketemu.

"Telpon jaehyun coba." Kata ten yang juga panik.

"Udah, lagi otw dia."

"Abis berantem ya lo sat?" Tanya johnny.

"Sok tau lo anjing."

"Santai-santai."

"Gimana udah ketemu?" Seulgi datang bersama lisa, habis mencari keberadaan joy yang tak kunjung datang.

"Belom ketemu. Dia bawa apa gitu gak kun tadi?" Tanya ten.

"Gada, dia gak bawa apa-apa."

"Ah lo gimana sih lagian, udah bener-bener dia ngikut lo."

"Gua juga mana tau anjing gi, kalo gini jadinya."

"Umumin di speaker rumah sakit aja lah." Saran lisa.

"Yaudah dah ayo."

Kun, johnny dan juga ten bersiap untuk pergi ke sumber informasi untuk mencari keberadaan joy.

Tapi, belum sempat mereka memasuki lift seulgi memanggil dengan nada khawatir.

"KUN, JOY KUN."

Langkah kaki kun terhenti, ia membalikkan tubuh. Disana seulgi berdiri bersama lisa dimana dihadapan mereka berdua sudah ada dokter.

"Kenapa? Mana joy?!"

"Jadi benar kalian teman-temannya?" Tanya sang dokter.

"Saya! Saya suami nya dok." Sang dokter terkejut.

"Tadi ada seorang ibu-ibu menemukan istri bapak pingsan di dalam lift, karna saya yang menanganinya jadi saya sedikit mengingat kalau kalian tadi bersama nya."

"Jadi sekarang istri saya dimana dok?"

"Mari ikut saya."

Kun langsung mengikuti arahan sang dokter untuk menemui sang istri. Perasaan sedikit lebih tenang. Seharusnya, tadi kun tidak meninggalkan joy begitu saja.

Kun melihat joy terbaring diatas tempat tidur rumah sakit dengan selang infus di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kun melihat joy terbaring diatas tempat tidur rumah sakit dengan selang infus di tangannya.

"Ibu ini hanya kelelahan, tidak terlalu bagus untuk seorang ibu hamil berdiri terlalu lama, apalagi dia sudah mulai melakukan pembukaan keenam. Jadi saya sarankan ibu ini harus rawat inap sampai masa persalinan selesai."

Kun termenung, sungguh kenapa dirinya meninggalkan sang istri. Kalau tahu seperti ini kun tidak akan lagi pergi terlalu jauh dari sang istri.

"Baik dok, saya akan urus administrasi istri saya, tolong pindahkan ke kamar yang lebih baik." Kata kun sambil memandang wajah sang istri yang sedang terlelap.

"Gila gua udah panik takut joy kenapa-kenapa." Ucap seulgi.

"Udah kalian balik aja ke kamar Jennie, temenin dia. Biar gua disini yang urus Joy." Kata kun kepada teman-teman nya.

"Gua sama lo deh, kasian kak Joy."

"Engga Lis, kandungan lo juga butuh istirahat. Mending lo sama Ten pulang aja, biar besok bisa balik lagi kemari. Lo gak mau kan kandungan lo kenapa-kenapa?" Lisa menggeleng, lalu ia pergi bersama teman-temannya yang lain.

"Good luck Kun."

Setelah teman-temannya pergi, sang dokter memandang heran kepada sang kun.

"Pak, boleh saya tanya?"

"Boleh dok, ada apa?"

"Bapak ini yang tadi kan? Suami nya ibu Jennie? Trus ini juga istri bapak?" Kun terkejut mendengar perkataan sang dokter. Ia bingung harus menjawab apa.

"Se-sebenernya, mereka berdua istri saya dok." Jawab kun asal, agar tak terlalu panjang.

"Wah hebat ya, dalam satu pekan nanti akan langsung punya lima anak. Beda istri lagi hehehe. Mantap lah pak, kalau begitu saya permisi sebentar ya, masih ada pasien yang harus saya urusi lagi."

"Ba-baik dok, terimakasih sudah menemukan istri saya."

Huft, mendengar seruan sang dokter membuat kun sedikit putus asa untuk mengurus anak-anaknya nanti.

Huft, mendengar seruan sang dokter membuat kun sedikit putus asa untuk mengurus anak-anaknya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sabtu, 18 Juli 2020

5.1 TERLALU BURUK [Paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang