Empat Puluh Satu

1.9K 105 4
                                    

Aukha mulai belajar mati-matian untuk bisa mendapat beasiswa itu, ia juga menjadi sering bertukar pesan dengan Azra mengenai hal yang belum dimengerti Aukha perihal dunia perkuliahan apalagi universitas luar negri

Aukha sudah beberapa kali mencoba untuk memberitahu teman-temannya mengenai hal tersebut namun selalu gagal

Aukha berpikir lebih baik ia memberitahu teman-temannya lebih dulu daripada Nolan, karena Aukha ingin meminta solusi bagaimanakah cara yang tepat untuk memberitahu Nolan

Sore ini Aukha memilih menghabiskan waktu istirahat ke-3 nya untuk belajar diperpustakaan sendiri, teman-teman Aukha sebenarnya mulai curiga dengan Aukha yang sekarang lebih sering berada diperpus daripada dikantin atau hanya sekedar duduk dikelas bersama mereka

Saat sedang fokus mengerjakan soal tiba-tiba Aukha merasakan sesuatu yang dingin menempel dipipi kiri nya

Ia melirik kearah kiri nya namun hanya botol minuman yang ia lihat, dan saat beralih ke arah kanan nya ia melihat wajah Nolan sedang tersenyum yang begitu dekat dengan wajah nya, hanya berjarak beberapa centi saja

Deg. Aukha masih belum terbiasa dengan perilaku Nolan yang sangat tiba-tiba seperti ini, membuat jantung nya berdetak lebih kencang

Aukha segera menjauhkan wajahnya sebelum jantung nya meledak

"Nolan! Kaget ihhh" omel Aukha

"Ya habis nya serius amat ngerjain soal nya, sampe line pacar sendiri nggak dibales" sahut Nolan mengambil posisi duduk disebelah kanan Aukha

"Masa? Kok nggak bunyi?" Aukha melihat ponsel nya yang ternyata sudah dipenuhi oleh pesan Nolan

"Jelas nggak bunyi lah, hp nya di silent mulu" sahut Nolan

"Oh iya hehe... maap maap"

"Buat gue?" Aukha beralih pada minuman dingin yang Nolan tempel kan di pipi nya tadi

"Nggak, buat pacar gue"

"Siapa?"

"Tuh, bu Nita" Nolan menunjuk wanita dewasa penjaga perpustakaan yang sedang sibuk dibalik layar komputer nya

"Ohh... yaudah sonoh samperin, nih kasih " usir Aukha mengembalikan botol minumannya lalu kembali fokus pada latihan soal

"Iihhh... nyebelin yaaa.... iyaaa buat kamuuuu" Nolan mengacak gemas puncak kepala Aukha

"Berantakan Nolan! Rese amat" omel Aukha

"Iyaa iyaa maaf" Nolan merapikan kembali rambut Aukha

Aukha tersenyum lalu mengambil botol minuman itu dan berusaha untuk membuka tutup botol nya, namun tenaga nya tak cukup kuat

"Sini" Nolan mengambil alih botol minuman itu lalu dengan sekali hentakan tutup botol nya berhasil dibuka, ia memberikan kembali minuman itu pada Aukha

"Makasih" Aukha tersenyum menerima nya lalu meminum nya

"Kok sekarang jadi sering ke perpus Kha? Belajar apaan sih?" kepo Nolan membalik buku Aukha untuk melihat buku apa yang sedang dipelajari oleh pacarnya itu

Itu hanya buku referensi dari sekolah tentang UTBK. Untung saja Aukha tidak pernah membawa buku tentang beasiswa luar negri nya ke sekolah

"Belajar buat UTBK" bohong Aukha

Sebenernya Aukha tidak ingin berbohong kepada Nolan tapi apa boleh buat, ia masih belum menemukan cara yang tepat untuk memberitahu Nolan perihal rencana kuliah nya di luar negeri

Aukha [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang