Empat Puluh Dua

2K 93 3
                                    

"Mampus telat!" umpat Aukha dijalan saat melihat jam diponsel nya yang telah menunjukkan pukul 07.30 yang arti nya ia sudah terlambat 30 menit dari bel masuk

Hari ini Aukha memang tidak berangkat bersama dengan Nolan karena kemarin Nolan bilang hari ini ia akan mendaftar disekolah pilot yang mengharuskan Nolan tidak masuk sekolah

Aukha membelokkan mobil nya di depan warung biasa tempat anak sekolah nya berkumpul, ia sengaja membawa mobil karena motor kesayangannya sedang berada dibengkel karena rusak

"Bu... nitip mobil yaaa...!!" teriak Aukha dari luar

Aukha berlari menuju sekolah nya, untung saja jarak sekolah nya dan warung tidak terlalu jauh.

Setelah 10 menit berlari Aukha berhenti didepan gerbang samping sekolah, tepat nya gerbang parkiran, gerbang nya tidak terlalu tinggi serta tidak ada kawat atau semacam nya dan yang paling penting tidak ada guru yang atau karyawan yang berpatroli didaerah itu

Aukha tau jika sudah sangat telat ia tidak akan dibukakan gerbang oleh satpam sekolah nya, mau tidak mau Aukha harus memanjat gerbang itu

Aukha melihat keadaan sekitar

"Aman" batin Aukha

Ia terlebih dulu melempar tas nya karena akan mengganggu aksi nya, setelah terdengar tas nya jatuh Aukha memulai aksi nya

Aukha sedikit kesulitan ketika memanjat gerbang, sudah lama ia tak melakukannya, sekitar satu tahun yang lalu ia terakhir memanjat gerbang bersama Venelope, Gema dan Airin

Namun jangan panggil Aukha jika tidak berhasil, setelah bersusah payah memanjat besi itu akhirnya Aukha sudah berada diatas gerbang

"Kampret! pasir semua, nggak berani loncat gue kalo kayak gini" umpat Aukha saat melihat tempat mendarat nya yang penuh dengan pasir

Jelas saja Aukha tidak berani untuk turun karena jika ia turun bisa-bisa Aukha terpeleset akibat pasir dan kerikil itu

"Haahhh... lecet dikit nggak papa lah" Aukha mengambil ancang-ancang dan berharap ia mendarat dengan sempurna

Bruukkk...

Namun sayang, realita tidak semanis ekspetasi. Aukha terpeleset hingga terjungkal, untung saja ia menahan badannya menggunakan sikut nya jika tidak kepala nya bisa yang menjadi korban

"Aaawwww..." rintih Aukha saat mencoba berdiri, ia merasakan perih di kedua betis dan kedua sikut nya, dan ia rasa salah satu kaki nya terkilir

Saat melihat sikut nya ia merasa ngilu, ternyata sikut nya terluka dan mengeluarkan darah

"Gini amat perjuangan mau sekolah" gerutu Aukha

Jika saja hari ini tidak ada ulangan harian akuntansi, Aukha lebih memilih untuk melanjutkan tidur nya daripada memanjat pagar dan mengorbankan kaki dan kedua sikut nya

Aukha mengambil tas nya lalu berjalan tertatih menuju UKS, untung saja pelajaran pertama nya bukan ekonomi, jadi ia bisa bolos pelajaran untuk mengobati luka nya

Sepanjang koridor hanya ia sendiri yang berjalan disana, tidak heran karena semua kelas sedang pelajaran

Setelah bersusah payah berjalan akhirnya Aukha sudah berada di dalam UKS, ia hanya melihat satu orang yang sedang berbaring disalah satu ranjang, ia tidak bisa melihat wajah nya karena tertutupi selimut, yang pasti dia adalah cowok

Aukha mengabaikannya, ia mencari kotak p3k lalu mencari bilik yang kosong dan duduk disalah satu ranjang untuk mengobati luka nya tak lupa ia menutup tirai nya

Aukha [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang