"Kostum nya yang kayak gini ada nggak mbak?" ucap teman Aukha yang menjadi ketua kelompok tari mereka sambil menunjukkan sebuah foto penari yang menggunakan kostum lengkap dengan hiasa besar dikepala
"Ada, buat berapa orang?" sahut Perempuan didepan Aukha
"5 mbak, dipake nya tanggal 10 desember" sahut Aukha
"Tapi jangan yang berat ya mbak, takut nggak kuat nanti hehe" timpal Airin
"Oh iya, tenang aja itu yang buat dikepala nggak berat kok, cuma emang keliatan besar aja" jelas mbak Selfi
"Terus bisa kita ambil ka.." ucapan Aukha terpotong ketika ponsel nya yang ia letakkan dimeja bergetar menandakan ada panggilan
Airin yang duduk disebelah Aukha tak sengaja melihat siapa yang menelfon Aukha. Airin tersenyum penuh arti saat melihat nama yang tertera disana
"Eh saya angkat telfon dulu ya mbak" pamit Aukha lalu pergi keluar dari sanggar setelah diangguki oleh mbak Selfi
Aukha berhenti dibawah pohon besar, ia menekan tombol hijau diponselnya lalu mendekatkan ketelinga
"Halo?" ucap Aukha
"Assalammualaikum" sahut orang diseberang sana
"Waalaikumsalam, kenapa nelfon?"
"Nggak papa sih hehe, ganggu ya? Lo dimana?"
"Iya ganggu ontaaa! Gue lagi nyari kostum malah lo telfon" omel Aukha pada si penelfon, sedangkan yang diomeli malah cekikikan mendengar omelan Aukha
"Iyaa iyaaa maaf haha, galak banget kek emak kos aja lo haha"
"Udah? Lo nelfon gue cuma mau ngatain gue emak kos? Dasar kurang kerjaan, gue tutup"
"Ehh jangan, gue masih pengen denger suara lo"
"Ga ada receh"
"Yang kertas juga boleh hehe"
"Paan sih tambah gajelas aja lo Lan!"
Nolan lah yang mengganggu perbincangan Aukha dengan mbak Selfi tadi
"Iya nggak jelas kayak hubungan kita"
"Bodo amat, gue tutup! Assalammualaikum" Aukha menutup telfon nya lalu berjalan kembali kedalam sanggar tari
"Eh udah?" tanya Aukha saat melihat teman-teman nya berdiri sedang berpamitan pada mbak Selfi
"Udah, lo nya aja yang kelamaan nelfon" sahut Airin menghampiri Aukha yang masih berdiri diambamg pintu sanggar
"Padahal bentar doang tadi, terus jadinya gimana? Diambil kapan? Bayar berapa per anak?" tanya Aukha
"Nanya satu-satu" sahut ketua kelompok yang sudah berdiri disebelah Airin bersama anggota kelompok yang lain
"Aku sayang ibu, dua-dua juga sayang ayah, tiga-tiga say...mmffttt" nyayian Airin terpotong saat tangan Aukha sudah berada di mulut nya
"Berisik, gausah nyanyi, suara lo kek tikus kejepit" ucap Aukha dengan posisi tangan masih berada dimulut Airin
Airin melepas paksa tangan Aukha dari mulut nya lalu menghirup nafas sebanyak-banyak nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aukha [Completed]
Ficção Adolescente[Beberapa part di private, follow Author dulu] Aukha Brisia Permana seorang gadis cantik memiliki sifat dingin kepada laki-laki. Paling anti dengan yang namanya peraturan, sering keluar masuk BK dengan ketiga sahabatnya yang memiliki kelakuan bar ba...