Lima Puluh

1.2K 81 11
                                    

Setelah momen tak terlupakan itu terjadi mereka menghabiskan malam terakhir dengan menonton film bersama dan di pagi hari nya mereka mengemasi barang-barang dan meninggalkan villa pada sore hari

Hari ini Aukha akan melakukan tes untuk mendapatkan beasiswa di sekolah nya.

"Mah, Pah Aukha berangkat dulu ya, doain biar bisa lolos dan dapet beasiswa nya" pamit Aukha saat sudah selesai sarapan

"Amiinnn" ujar Papa dan Mama Aukha bersamaan

"Semoga lolos ya sayang" ujar Mama Aukha sembari mengelus kepala anak perempuannya itu

"Amiinn Ma,yaudah aku berangkat dulu Asslammualaikum" ia menyalami kedua orang tua nya berangkat menuju sekolah nya dengan menggunakan motor hitam kesayangannya

Aukha sedikit merasa bersalah karena ia berbohong kepada Nolan karena sebenarnya tadi Nolan sempat meminta nya untuk menemani Nolan dirumah karena Bunda dan Ayah Nolan sedang pergi, ia menolak dengan alasan sedang menemani Airin berbelanja dan Nolan memaksa ingin ikut tapi Aukha mencari seribu alasan agar Nolan menyerah

Saat sudah sampai disekolah Aukha memarkirkan motor nya di tempat biasa ketika ia sekolah

Tidak banyak orang yang berada di sekolah karena hari ini siswa siswi masih dalam masa libur

Aukha mengeluarkan ponsel nya yang sudah di penuhi pesan oleh teman-temannya yang memberi semangat, dan satu orang lagi

Azra
Semangat Coklat :) hehe
Do ur best!
Gue tunggu kabar baik nya ♥️

Aukhaaabp
Itu emot terakhir tolong dikondisikan
Gakuku ganana
Gaple bang wkwk

Azra
Nggak papa sekali sekali haha

"Dasar nggak jelas ni orang" Aukha menggelengkan kepala nya

Setelah memasukkan ponselnya ia segera menuju ruang BK, sesampainya didepan ruang yang biasa ia masuki ketika ia sedang bermasalah Aukha berhenti diambang pintu, ia menarik nafas panjang dan melepaskan nya secara perlahan

"Bismillah, u can do it!" ujar nya menyemangati diri nya sendiri lalu ia melangkah masuk

Diluar dugaan Aukha semua guru BK ada di meja nya masing-masing, Aukha acuh langsung menuju meja guru yang membantunya mengurusi beasiswa nya

Aukha sangat bersyukur karena yang mengurusi perguruan tinggi bukan pak Supri guru BK yang paling dihindari Aukha melainkan guru baru nama nya Bu Laras

"Pagi bu" sapa Aukha saat didepan meja bu Laras

"Pagi, udah siap?" jawab bu Laras

"Siap bu" ujar nya mantap

"Oke, sekarang kita ke lab komputer, saya tadi sudah bilang ke pak Surya buat bukain lab nya" bu Laras bangkit dari meja nya serta membawa map berisi data yang di butuhkan Aukha menjalani tes

"Oh kamu yang mau tes beasiswa di Australia itu?" tanya seorang guru dengan nada meremehkan yang membuat Aukha menghentikan langkah nya sedangkan bu Laras masih terus berjalan

Aukha menengokkan kepala nya ke sumber suara dan raut wajah nya menjadi datar ketika tau siapa yang berbicara, ya pak Supri yang melontarkan pertanyaan tadi

"Iya pak" jawab nya dengan senyuman lebar palsu

"Haha... Saya nggak nyangka siswi yang bolak balik masuk ke ruang ini gara-gara melanggar aturan berani daftar beasiswa, di luar negri pula" ujar pak Supri menggelengkan kepalanya

Aukha menarik nafas nya dalam-dalam

"Sabar.. sabar.. gini gini guru lo Kha" batin Aukha

"Berani dong Pak, kalo saya lolos kan sekolah juga yang bangga, lagi pula siswa yang sering bermasalah bukan berarti dia tidak memiliki kesempatan untuk berprestasi" balas Aukha dengan telak

Aukha [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang