Empat Puluh Sembilan

1.1K 82 6
                                    

"Kampret! Bikin kaget ih!" umpat Aukha ketika melihat Nolan yang berdiri didepannya

"Pacar pendek ya ternyata hehe" ujar Nolan terkekeh sambil mengambil gelas dengan posisi masih berhadapan dengan Aukha

Dengan posisi seperti ini tanpa Nolan sadari bisa membuat jantung Aukha meledak

"Kan Nolan udah bilang kalo butuh bantuan bilang" ujar Nolan menatap lekat wajah Aukha dengan jarak yang bisa dibilang sangat dekat, bahkan mereka bisa merasakan masing-masing hembusan nafas mereka

"Ka...kaaannn.. tadi lu mabok, te... terus gue kira nyampe gelas nya" gugup Aukha mencengkeram pinggir wastafel

"Kadang Nolan tuh ngerasa kalo pacar nggak ngaggep Nolan, pacar masih mikir dua kali buat minta bantuan ke Nolan, pacar masih nutupin beberapa hal dari Nolan, Nolan sering buat coba ngertiin itu, tapi nggak bisa terus-terusan buat ngertiin kan"

Nolan terlihat sangat menggemaskan ketika menyebut nama nya sendiri meskipun dalam kondisi mabuk berat

"Nolan kurang ada waktu ya buat pacar? Atau Nolan kurang perhatian? Kurang peka? Nolan kurang apa Kha?" ujar Nolan

"Nggak, lo nggak kurang apapun, bahkan lebih dari cukup buat orang kayak gue" sahut Aukha

"Gue yang terlalu sungkan untuk minta bantuan, gue nggak pengen terlalu bergantung sama elo, sorry" Aukha menunduk

"No, no, Nolan nggak suka pacar bilang sorry dengan wajah kayak gitu" Nolan mengangkat dagu Aukha hingga mata mereka kembali bertatapan

"Jangan kayak gitu lagi okay?" pinta Nolan dengan nada lembut dan Aukha mengangguk

Tiba-tiba Aukha sedikit berjinjit dan mengecup singkat bibir Nolan, entah keberanian dari mana yang ia dapat kan lalu ia memeluk erat tubuh tegap Nolan

Nolan pun membalas nya, namun lama kelamaan Aukha merasa tubuh Nolan bertumpu pada nya

"Lan?" Aukha merasa tubuh Nolan melemas

"Buset dia tidur nih?"

"Lan? Nolan!" Aukha mencoba membangunkan Nolan namun tidak membuahkan hasil

Aukha mendudukkan Nolan dilantai karena ia tidak kuat jika harus membawa Nolan ke ruang tamu

"Makanya gausah gaya pake mabok segala, teler kan jadi nya" omel Aukha berjongkok disamping Nolan sambil menusuk-nusuk pipi putih Nolan

"Hoooaamm ... Ngantuk" eluh Aukha, akhirnya ia mengambil posisi duduk disebelah Nolan dan menyandarkan kepala nya di bahu Nolan

Tidak membutuhkan waktu lama untuk Aukha berpindah ke alam mimpi

🌻🌻🌻

"Hngghh..." Aukha terbangun dari tidur pulas nya ketika merasa leher nya pegal dan kedinginan

"Laahh? Gue semaleman tidur di dapur bareng Nolan?" ujar Aukha menyadari bahwa ia terbangun di dapur bersebelahan dengan Nolan yang masih terlelap


Ia melihat jam yang menempel di dinding dapur lalu segera berdiri menuju kamar nya meninggalkan Nolan

Aukha bergegas mandi lalu menunaikan sholat subuh, kemudian ia membangunkan kedua temannya agar segera mandi dan menyiapkan sarapan untuk semua orang

Aukha, Airin dan Venelope berjalan keluar kamar

"Eh udah bangun? Baru mau gue bangunin" tanya Aukha yang bertemu Gema dan Anggun di depan pintu kamar Aukha saat hendak membangunkan nya

Aukha [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang