Prolog

3.3K 322 45
                                    

Lelaki manis itu berjalan dengan terus menundukkan kepalanya. Sepanjang perjalanan koridor ia bisa mendengar cemoohan dan kata-kata kasar yang dilontarkan untuknya.

"Hey lihat itu si anak baru yang aneh itu"

"Apakah kau mencari uang yang jatuh makanya terus menunduk haha"

"Hey bocah aneh, kau itu memang sangat pantas untuk di bully"

"Dasar gay menjijikkan ! Bagaimana kau bisa hidup dengan tidak berguna seperti itu ?"

"Memikirkan dia seorang gay saja sudah membuatku mual dan ingin muntah. Benar-benar sampah !"

"Anak haram sepertimu tak pantas untuk bersekolah disini. Pergilah ke neraka untuk membayar semua dosa-dosamu itu !"

"Ibunya dulu seorang pelacur sehingga ia tidak tahu siapa ayah dari bocah aneh itu. Ibu dan anak sama-sama kotor !"

"Kudengar ia bahkan menggoda kekasih ibunya. Sebegitu rendahnya kah dia  ? Sangat tak tahu malu !"

Ia mencoba untuk mengabaikan ucapan-ucapan tersebut walau jauh didasar hatinya ia sangat terluka. Sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak jatuh.

Sampai akhirnya ia sampai dikelasnya. Namun bukan berarti pembullyan itu berakhir. Ditempat duduknya sudah ada sekelompok anak-anak pembully sekaligus teman sekelasnya yang sangat ditakuti disekolah itu.

Belum lagi ketua mereka yang terkenal kejam itu yang tanpa belas kasihan saat sedang membully. Tidak, mereka tidak bisa menerima hukuman dari sekolah atas tindakan mereka karena mereka adalah anak-anak dari donatur disekolah ini. 

"Permisi, aku ingin duduk ditempat duduk ku ..." Ucapnya pelan

"Apa aku tidak salah dengar ? Bocah haram seperti dirimu berani mengusir kami hah !?"

"Ma- maafkan aku tapi a- aku hanya ingin duduk"  

Sang ketua bangkit dari duduknya lalu mengambil tempat sampah yang ada didepan kelas dan menumpahkan semua isinya diatas meja lelaki manis itu. 

"Nah sekarang tempat duduk ini pantas untukmu, sama-sama sampah !" Sejenak ia tersenyum remeh lalu kembali duduk ditempatnya

"Yo God Daniel you killin' it" Seseorang dari kelompok itu menghampiri sang ketua lalu melakukan fist bump

"Easy dude dia memang pantas mendapatkannya"  

Lelaki manis itu tak bisa lagi menahan air matanya. Rasa sakit, sesak dan kecewa seketika menyelimuti hatinya. Ia tersenyum getir mengingat perlakuan sang ketua bully pada dirinya.  

'Kang Daniel, apa yang merubahmu menjadi seperti ini ?'


To be continue ...

Hey guys i'm back with a new story. How's it ? Next or unpublish ? Kalau banyak yang respon dan suka aku lanjut kalau nggak ya aku unpublish aja okey 😉

With love 🖤

Kangzoyaa

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang