Seongwoo mendongak karena mendengar dehaman dari seseorang. Ia mendapati seorang siswi berparas cantik sedang tersenyum kepadanya.
"Ini pakailah" Gadis itu menyodorkan sebuah tisu kepada Seongwoo namun tak kunjung di ambil olehnya
"Baiklah biar aku yang menghapus air matamu ini" Ia langsung berjongkok didepan Seongwoo dan mengusap lembut air mata yang membasahi wajah pria bermarga Ong itu
"Nah sudah selesai" Ia tersenyum manis kepada Seongwoo
"Ah aku belum memperkenalkan diri. Perkenalkan, namaku Kim Sejeong panggil saja Sejeong." Gadis itu mengulurkan tangannya dan dengan perlahan Seongwoo membalas salam gadis itu walau dengan tangan masih bergetar.
"A-aku Ong Seongwoo. Panggil saja Seongwoo ..." Ucapnya pelan
"Karena kita sudah berkenalan, mulai sekarang kita harus berteman. Mengerti ?"
Seongwoo merasa de javu saat ini. Ia merasa seakan di bawa kembali ke waktu pada saat dirinya pertama kali bertemu dengan Sungjae. Sama-sama baru saja menjadi korban bully dan bertemu ditaman belakang ini. Apakah Tuhan memberi malaikat penolong pengganti kepadanya ?
"Hey Seongwoo ? Mengapa kau melamun ?"
"Ti-tidak tadi aku hanya berpikir"
"Hmm Seongwoo bagaimana jika kita duduk dikursi itu, kaki ku pegal jika berlama-lama dengan posisi seperti ini"
"A-ah benar. Maafkan aku ..."
Seongwoo lalu bangkit dan mendudukan dirinya di kursi kesukaannya tak lupa mempersilahkan Sejeong untuk duduk bersamanya.
"Mungkin kau merasa aneh dan bingung karena aku tiba-tiba menghampirimu. Sebenarnya aku adalah sahabat Sungjae dari kecil." Ucapnya yang sukses membuat Seongwoo terkejut
"Sungjae ? Yook Sungjae ?" Tanya nya memastikan dan dibalas dengan anggukan
"Sungjae meminta tolong kepadaku untuk menemani mu selama ia berada di luar kota. Tapi kau tenang saja itu bukan alasan utama aku ingin berteman denganmu. Aku sudah memperhatikanmu semenjak hari pertama masuk sekolah dan juga Sungjae sangat sering bercerita tentang mu padaku. Aku bisa melihat bahwa kau itu adalah seorang teman yang baik. Dan asal kau tahu kita juga sama-sama kesepian, tidak mempunyai teman sama sekali."
"Tapi aku beberapa kali melihatmu bersama teman-teman mu ?"
"Hahhh mereka itu bukan temanku. Mereka hanyalah lintah yang selalu menghisap darahku" Jawabnya santai
"Jadi maksudmu mereka hanya memanfaatkanmu karena mereka menginginkan uangmu ?"
"Ya kau benar. Jadi kita ini senasib bukan ?"
"Hmm tapi kau pasti telah mendengar banyak perkataan buruk tentang aku, Ong Seongwoo si anak aneh dan Gay" Suara Seongwoo memelan diujung kalimatnya
"Hey itu tidak masalah. Aku rasa perkataan mereka semua itu adalah omong kosong karena kau sama sekali tidak seperti yang mereka katakan dan untuk orientasi seksual mu aku tidak mempermasalahkan hal itu.
Aku orang yang menganut prinsip 'Semua orang berhak untuk dicintai dan mencintai' dan kurasa mereka semua harusnya memahami prinsip itu. Tidak perlu mengakui dan menganutnya tetapi cukup hanya dengan menghargainya."
"Terima kasih Sejeong. Kau sangat baik sama seperti Sungjae"
"Tidak masalah. Mulai sekarang kita berteman" Sejeong mengangkat jari kelingking nya dan disambut dengan jari kelingking Seongwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary - Ongniel [END]
FanfictionCerita antara Seongwoo, Daniel dan buku hariannya. Start : 28 Juni 2019 End : 09 Februari 2020 Bahasa : Baku