1. Seorang Penolong

2.2K 292 62
                                    

Sebenarnya apa tujuan kita hidup di dunia ini ? Atau apa alasan kita untuk hidup ? Sungguh jawaban dari semua itu terkadang sangat sulit kita dapatkan.

Pria manis itu atau sebut saja Ong Seongwoo sedang larut dalam pikirannya sendiri. Terlalu banyak yang ia pikirkan hingga rasanya ia ingin menyerah.

Seongwoo selalu berusaha berpikiran positif tentang hidupnya walau kenyataan menamparnya begitu keras. Apa salahnya bermimpi ? Apa salahnya untuk mengharapkan sebuah kebahagiaan ? Bukankah setiap manusia di dunia ini berhak untuk merasakan apa yang mereka sebut sebagai 'Kebahagiaan' ?

Taman belakang sekolahnya adalah tempat yang selalu ditujunya. Tempat dimana tidak ada orang yang memandangnya dengan tatapan jijik dan merendahkan. Tempat dimana telinganya tidak mendengar kalimat hinaan. Tempat dimana hatinya tak perlu ia latih untuk menahan rasa sakit. Sungguh tempat ini sangat disukainya.

Saat anak-anak lain berhamburan ke kantin saat jam istirahat, dirinya segera membawa kotak bekal miliknya dan menghabiskannya ditempat pengasingan kesukaannya.

Jujur saja setelah seminggu bersekolah disini Seongwoo belum mendapatkan satupun teman. Tidak ada yang mengajaknya berbicara hingga saat ini, dikelasnya saja ia duduk dibarisan paling belakang tanpa ada teman sebangku. Kondisinya tidak jauh berbeda dari sekolah lamanya, tidak memiliki teman dan menjadi korban bully.

Ini semua karena Kang Daniel. Pria bertahi lalat dibawah matanya itu langsung membully nya dihari pertama dirinya bersekolah. Ia dan teman-temannya menempelkan beberapa pengumuman di mading sekolah dan menjelek-jelekkan nya. Mereka bahkan melarang anak-anak lain untuk berteman dengan Seongwoo.

Brakk !

Kotak makannya dirampas oleh seseorang lalu dihempaskan ke tanah. Ia sangat tahu siapa yang melakukan hal ini. Dia adalah Kang Daniel, lelaki tampan yang memiliki senyum teduh dan penampilan bak malaikat. Tapi sayangnya semua itu telah berubah, dirinya berubah menjadi iblis menyeramkan yang bahagia melihat orang lain menderita.

"Maaf aku tak sengaja. Tapi itu bisa dimakan kok ambil saja. Sesama sampah tidak mungkin saling menyakiti bukan ?" Ucap Daniel dengan membersihkan kedua tangannya

"Hey Dan mengapa kau menyentuh barangnya ? Hati-hati saja bisa-bisa dirimu terkena penyakit gay sepertinya haha" Celetuk seorang siswa bername tag Jung Ilhoon

"Haha kau kan tahu sendiri bahwa aku, Kang Daniel adalah seorang homophobic. Membayangkan ada seorang gay didekatku saja sudah sangat menjijikkan."

"Siapa yang kau sebut menjijikkan ?" Terdengar sebuah suara dari arah belakang Daniel dan kawan-kawannya

"Ck kau lagi, mau apa kau kali ini ? Mau jadi seorang pahlawan ?" Muak Daniel

Ah Seongwoo ingat orang ini, dia adalah ada teman sekelasnya. Dan kalau tidak salah dia anak yang berprestasi dan juga termasuk kedalam golongan anak-anak kaya yang orang tuanya merupakan donatur disekolah ini, sama seperti Daniel.

"Tidak bisakah kau berhenti membuat onar ?" Tanya lelaki itu dengan tenang

"Urus saja urusan mu sendiri dan jangan mencampuri urusanku. Apa peduli mu jika aku membully nya hah !?"

"Dia anak yang baik dan tak pernah berbuat salah padamu, lalu untuk apa kau mengusiknya ? Seperti katamu, urusi saja urusanmu sendiri" Jawabnya masih dengan wajah yang tenang, tidak tersulut emosi sama sekali

"Ck urusan kita belum selesai !"

Daniel dan teman-temannya berlalu meninggalkan Seongwoo dan lelaki itu tetapi sebelum benar-benar berlalu, matanya saling bertatapan dengan Seongwoo. Tatapan Seongwoo penuh dengan luka dan kekecewaan namun ia berusaha tersenyum.

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang