"Sungjae ..."
Seongwoo baru saja mengompres kedua matanya yang bengkak. Kebiasaannya di pagi hari adalah mencari sang kakak. Trauma yang dia miliki membuatnya selalu merasa takut ditinggalkan oleh orang-orang yang ia sayangi.
"Sungjae ?" Panggil Seongwoo sekali lagi karena tak ada jawaban dari Sungjae
Karena tak kunjung ada jawaban akhirnya Seongwoo memutuskan untuk mencari Sungjae ke kamarnya. Namun hasilnya nihil, Sungjae juga tak ada dikamarnya.
Maka dari itu Seongwoo putuskan untuk mencari Sungjae di lantai bawah. Mungkin saja dia sedang sarapan.
"Pagi Pa ..." Ucap Seongwoo saat melihat Papa In Guk sedang sarapan sembari membaca koran
"Selamat pagi sayang ..." Papa In Guk segera mencium pucuk kepala Seongwoo lalu menarik kursi untuk anak bungsunya itu
"Sarapan dulu ya sayang nanti kau sakit jika tak sarapan" Ucap Papa In Guk sembari mengoleskan selai coklat kesukaan Seongwoo pada roti tawar
"Papa aku bisa melakukannya sendiri. Aku sudah besar ..." Rengek Seongwoo
"Haha baiklah tapi Papa sudah terlanjur membuatnya. Nah makanlah"
Seongwoo langsung melahap roti buatan Papa In Guk sembari sesekali meminum susu coklat kesukaannya. Ah ia hampir lupa tujuannya turun ke lantai bawah.
"Oh iya Pa, dimana Sungjae ?"
"Ah kakak mu itu tadi mengikuti Mama ke depan, sepertinya ada tamu yang berkunjung"
"Tamu ? Siapa yang datang berkunjung sepagi ini ?"
"Entahlah Papa juga tak tahu"
Karena penasaran, Seongwoo membawa piring sarapannya ke ruang tengah. Terlihat Sungjae yang sedang bersandar di lemari besar yang menjadi pembatas antara ruang tengah dan ruang tamu.
"Sungjae ..." Panggil Seongwoo
"Ssssttt" Sungjae buru-buru menaruh jari telunjuknya didepan bibir sembari menarik Seongwoo supaya mendekat padanya
"Kenapa ?" Seongwoo yang tak mengerti masih saja berbicara dengan nada biasanya
"Pelankan suaramu baby" Bisik Sungjae
"Kenapa me-"
"Sungjae ? Seongwoo ?"
Belum selesai Seongwoo berbicara, suara Mama Taehee sudah lebih dulu memotongnya dan dengan polosnya Seongwoo menjawab. Mau tidak mau Sungjae juga ikut-ikutan menjawab dan keluar dari persembunyiannya.
***
Seongwoo-ya maafkan aku ...
Aku tak tahu mengapa aku bisa berubah menjadi monster mengerikan seperti ini
Aku... aku bahkan tak mengenali diriku sendiriHarusnya aku bersyukur masih bisa bertemu denganmu
Harusnya aku memanfaatkan kesempatan itu untuk memperbaiki semuanya
Atau setidaknya memberimu kesempatan untuk menjelaskan tentang kejadian ituSeongwoo-ya aku benar-benar menyesal
Aku sangat jahat padamu
Padahal dulu aku berjanji untuk selalu melindungi dan menjagamu
Nyata nya ?
Akulah orang yang paling menyakitimu
Akulah orang yang membuat hidupmu semakin menderitaAku tak bisa hidup tanpamu Seongwoo-ya
Setiap harinya aku selalu menyalahkan diriku sendiri
Aku ingin bertemu denganmu lagi
Ku mohon kembali lah ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary - Ongniel [END]
أدب الهواةCerita antara Seongwoo, Daniel dan buku hariannya. Start : 28 Juni 2019 End : 09 Februari 2020 Bahasa : Baku