6. Lepaskan dan Pergi

1.5K 259 72
                                    

Siapin tisu karena chapter ini banyak bawangnya /pede emang si Zoy hehe/ Oh iya Zoy saranin bacanya sambil denger lagu BTOB yang judulnya Beautiful Pain ya biar lebih berasa soalnya Zoy dengerin lagu itu waktu nulisnya ^^

Happy Reading 😙


Pagi itu udara terasa sangat dingin seakan menusuk kedalam tulang. Hujan diluar pun tak juga mereda dan terus membasahi permukaan bumi. Bau udara khas hujan pun sangat mendominasi.

Seongwoo yang hanya memakai seragam sekolahnya terus menggosokkan kedua telapak tangannya guna menghangatkan tubuh. Suasana sekolah masih sangat sepi. Mungkin karena hujan yang tak kunjung reda dan waktu yang baru menunjukkan pukul 06.00 pagi.

Tapi suasana itu malah membuat suasana hatinya membaik. Sedari dulu dirinya memang menyukai cuaca mendung dan hujan seperti ini, sangat bertolak belakang dengan kebanyakan orang yang menyukai langit biru dan awan yang putih bersih serta matahari yang tersenyum ceria.

Ia merasa seperti memiliki teman jika langit mendung bahkan hujan seperti ini. Seakan-akan alam ikut merasakan kesedihannya.

"Aku sangat menyukainya" Seongwoo tersenyum sembari merasakan tetesan air hujan pada telapak tangannya

"Sudah lama aku tak bermain hujan. Hmm haruskah aku keluar sekarang ?" Seongwoo bertanya pada dirinya sendiri

"Ah benar ! Aku kan mempunyai seragam cadangan pemberian dari Sungjae. Syukur aku menyimpannya di loker"

Dengan senyuman merekah ia mulai melangkahkan kakinya. Selangkah demi selangkah sembari menikmati sejuknya air langit yang menyapa tubuhnya.

Sampai akhirnya ia berada di tengah lapangan dan menengadahkan wajahnya ke langit.

"Hiks"

Dan ya dia menangis. Ini adalah alasan utamanya. Orang lain takkan pernah tahu kau menangis jika kau berdiri ditengah hujan. Air mata mu akan berbaur dan menyamar sebagai air yang turun dari langit. Kesedihanmu takkan pernah bisa dilihat oleh orang lain.

Grep !

Tubuh Seongwoo tersentak saat seseorang menariknya menjauh dari lapangan.

"Maaf apa yang kau-, Da-Daniel ?"

"Apa otak mu sudah tak berfungsi lagi !"

"A-apa maksudmu ?"

" Dasar idiot !"

"Aku hanya ingin be-bermain hujan. Maafkan a-ku"

'Tidak tidak. Bukan jawaban ini yang aku inginkan'

"Ka-kalau begitu a-aku akan ke ke-kelas sekarang" Namun Daniel menahan tangan Seongwoo.

"Akkhh !" Seongwoo meringis kesakitan

"Kau kenapa ?"

"Aku tidak apa-apa. Aku permisi dulu"

Daniel tak mempercayainya begitu saja. Ia langsung menarik ujung lengan seragam Seongwoo dan matanya langsung terbelalak.

"Kau ... Apa yang terjadi dengan lenganmu ? Goresan apa ini ?"

"Hmm itu tidak apa-apa. Aku harus pergi sekarang"

***

Daniel hari ini berbicara denganku
Untuk pertama kalinya ia sudi mengajak ku berbicara kembali
Walau tutur katanya tak lagi sama dengan Daniel yang dulu ku kenal
Tapi tak apa ...
Aku merasa sangat bahagia

Diary - Ongniel [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang